Viral Warga Minta SMK Nusantara Cirebon Ditutup, Pembuat Video Minta Maaf di Polsek Plered

Viral Warga Minta SMK Nusantara Cirebon Ditutup, Pembuat Video Minta Maaf di Polsek Plered

Warga yang merekam video minta SMK Nusantara Cirebon ditutup (kedua dari kanan) minta maaf di Polsek Plered.-Ist-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Pembuat video yang mengatasnamakan warga dan minta agar SMK Nusantara Cirebon ditutup, karena resah dengan tawuran minta maaf setelah dipanggil Polsek Plered.

Sejak video warga minta SMK Nusantara Cirebon ditutup viral di media sosial, Polsek Plered bergerak cepat mencari pembuat dan pengunggah konten tersebut.

Ternyata yang membaut video dan minta SMK Nusantara Cirebon ditutup adalah oknum LSM yang mengatasnamakan warga.

Pembuat video pun kemudian diketahui dan akhirnya datang ke Polsek Plered, Kabupaten Cirebon untuk minta maaf atas konten yang dibuatnya.

BACA JUGA:Jadwal Rizky Billar Diperiksa Polisi, Kalau Tidak Hadir Begini Kata AKP Nurma

BACA JUGA:Waduh! Sudah 200 Blanko Tilang Selama Operasi Zebra Lodaya di Kota Cirebon, Tenang Hanya Teguran

Dua hari setelah kejadian itu petugas datang ke sekretariat LSM tersebut dan berkoordinasi dengan ketuanya, pada Rabu, 5, Oktober 2022 sekitar pukul 15.30 WIB.

"Telah dilaksanakan tanda tangan permohonan maaf oleh ketua LSM berinisial AM, terkait pembuatan video viral pasca terjadinya tawuran pelajar di Desa Panembahan, Kecamatan Plered," Kapolsek Plered AKP Uton Suhartono.

Pembuat video tersebut mengakui dan merasa menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan tanpa mempertimbangkan segala akibat kerugian yang ditimbulkannya. Pernyataan tersebut kemudian ditulis dan ditandatangani di atas matrai.

Di hari yang sama, Kuwu Desa Panembahan, Abdul Kodir juga membuat pernyataan secara resmi yang dibacakan. Pihaknya menegaskan, tidak ada masyarakat Panembahan yang menginginkan penutupan SMK tersebut.

BACA JUGA:Kamera Sudah Ada, E Tilang Kota Cirebon Kapan Diberlakukan? Ini Jawaban Kasatlantas, Siap-siap Saja

BACA JUGA:H Satori Ingatkan Kementrian Tidak Egois Tentang Data

"Pihak perangkat Desa Panembahan menerangkan dengan sebenarnya bahwa terkait isu yang berkembang tentang adanya penyampaian keinginan penutupan SMK Nusantara yang berlokasi di Desa Panembahan dilakukan bukan dari warga Panembahan," kata Abdul Kodir.

"Pemerintah desa dan warga Panembahan sendiri senantiasa bersinergi dengan pihak sekolah, TNI dan kepolisian untuk menciptakan situasi lingkungan pendidikan yang damai ramah lingkungan dan situasi kamtibmas kondusif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: