Kesaksian Penjelajah Portugis Berkunjung ke Pajajaran, Langsung Dibuat Tercengang Peradaban Prabu Siliwangi
Penjelajah Portugis, Tome Pires mengungkap kesaksian saat berkunjung ke Pakuan Pajajaran, Ibu Kota Kerajaan Sunda dalam Catatan Perjalanan Suma Oriental.-Ist/Ilustrasi-Radarcirebon.com
Sebab, mengacu pada Prasasti Batutulis bahwa Kerajaan Sunda dulunya beribukota di Kawali, saat ini masuk wilayah Kabupaten Ciamis.
Kemudian dipindahkan oleh Prabu Siliwangi, Sri Baduga Maharaja ke Pakuan Pajajaran setelah beliau dinobatkan menjadi Raja Sunda.
BACA JUGA:Diduga Hendak Tawuran, Pelajar di Arjawinangun Cirebon Kumpul di Kuburan, Eh Ketahuan
BACA JUGA:Asam Lambung Naik? Coba Deh Konsumsi Bahan Makanan Ini..
Dikisahkan bahwa rumah-rumah di Pakuan Pajajaran dibangun menggunakan kayu dan beratap daun kepala.
Hal itu, menunjukkan pradaban yang jauh lebih maju dibandingkan di kawasan sekitarnya pada masa itu.
Mengenai orang-orang di Kerajaan Sunda, Tome Pires menyebutkan umumnya mereka rupawan. Kaum laki-laki berkulit sedikit gelap, namun perawakannya tegap.
Sedangkan wanita di Kerajaan Sunda terlihat sangat cantik, khususnya mereka yang berasal dari kalangan elit.
BACA JUGA:Arak-arakan Gegesik Rusuh karena Bentrok Pemuda, Kapolresta Cirebon Sebut Pengaruh Miras
BACA JUGA:Hasil Liga Europa 2022-2023: AS Roma Harus Berbagi Angka 1-1 dengan Real Betis
Diketahui, Kerajaan Sunda ketika itu, sudah menjalin kerjasama perdagangan dengan kalangan negara lain dari luar maupun lingkup Nusantara.
Bahkan, Prabu Siliwangi sudah menjalin kontak dengan Portugis yang waktu itu sudah berada di Malaka.
Namun, kontrak kerjasama alias perjanjian antara Kerajaan Sunda dan Portugis baru terjadi di era Prabu Surawisesa.
Kontrak kerjasama tersebut, hingga kini ada di Portugal. Sedangkan di Indonesia, ada prasasti bernama Padrao yang menggambarkan hubungan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: