Waspada! Kasus Leptospirosis Muncul di Tengah Banjir, 374 terinfeksi, 54 Meninggal, Infeksi Kencing Tikus
Kasus infeksi bakteri Leptospirosis patut diwaspadai saat musim hujan dan banjir.-Seno-radarcirebon.com
Tidak kalah penting adalah rajin mencuci tangan, untuk mencegah adanya bakteri masuk lewat selaput lendir saat tangan menyentuh muka, hidung atau makanan.
Dalam penjelasannya, dr Felix G Hartono mengatakan bahwa leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Jenis bakteri ini biasanya ada pada air kencing hewan sepeti tikus, kucing, anjing, sapi, babi dan kambing.
BACA JUGA:DPRD Peroleh Informasi Penting dalam Pembahasan 4 Raperda Selama di Jatim
BACA JUGA:9 Makanan yang Bagus untuk Ginjal, Baik untuk Pemulihan Sakit Ginjal
"Bakteri ini bisa menginfeksi karena luka yang terbuka dan selaput lendir. Terutama kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi," jelasnya.
Sedangkan terkait gejala, dr Felix menyebutkan terjadinya demam dengan suhu lebih tinggi dari 38,5 derajat celcius diikuti sakit kepala dan badan lemah.
"Gejala juga ditandai dengan nyeri otot hingga kesulitan berjalan, bagian mata memerah dan kekuningan pada mata juga kulit," jelasnya.
"Gejala yang khas adalah nyeri otot betis dan tubuh yang menguning," imbuh dr Felix.
BACA JUGA:Tegang! Mesin Pesawat Lion Air JT330 Diduga Meledak Usai Lepas Landas, Ini yang Dilakukan Pilot
Yang perlu menjadi kewaspadaan, bakteri Leptospirosis bila tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan infeksi otak, gagal ginjal dan gagal hati.
Karena itu, masyarakat perlu waspada dengan kasus leptospirosis terutama di tengah kondisi musim hujan dan kerap terjadi banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: