Kenapa Gempa di Cianjur Sangat Merusak dan Banyak Bangunan Runtuh, BMKG: Lokasi Tanah Lunak

Kenapa Gempa di Cianjur Sangat Merusak dan Banyak Bangunan Runtuh, BMKG: Lokasi Tanah Lunak

Tim SAR melakukan evakuasi korban gempa di Kabupaten Cirebon, hingga saat ini sudah terjadi 259 kali gempa susulan. -BPBD Kabupaten Cianjur-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIANJUR - Kenapa dampak gempa bumi di Cianjur sangat merusak dan menyebabkan banyak korban jiwa, diungkap oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan bahwa dampak yang terjadi di Cianjur sangat merusak karena beberapa faktor.

Ada beberapa alasan kenapa gempa bumi di Kabupaten Cianjur sangat merusak. Diantaranya adalah kedalaman yang terhitung dangkal dan terjadi di darat.

Dua faktor ini yang menyebabkan terjadinya kerusakan bangunan dalam jumlah begitu banyak, juga menyebabkan ratusan korban meninggal dunia.

BACA JUGA:Ki Joko Bodo Meninggal Dunia Hari Ini, Ki Prana Lewu Ungkap Hal Ini

BACA JUGA:Jason David Frank Meninggal Dunia, Si Power Rangers Hijau, Ranger Pink Berduka

"Dampak gempa Magnitudo 5,6 sangat merusak di Sukabumi dan Cianjur diakibatkan kedalaman gempa yang dangkal," kata Daryono, dalam penjelasannya yang dikutip radarcirebon.com, Selasa, 22, November 2022.

Dijelaskan Daryono, struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, juga menjadi salah satu faktor kenapa dampak yang ditimbulkan sangat merusak.

Faktor lain adalah lokasi permukiman berada pada tanah lunak (local site effect-efek tapak) dan perbukitan (efek topografi).

Selain gempa bumi, juga terjadi longsor akibat faktor lain seperti curah hujan, dan kemiringan. Salah satunya di Jalan Puncak, batas Kota Cianjur.

BACA JUGA:DPRD Pantau Operasional Reservoir PDAM

BACA JUGA:3 Pelaku Penganiayaan Santri di Kuningan Masih Dibawah Umur, Simak Pernyataan Kapolres

Yang terjadi di Kabupaten Cianjur berkategori gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Salah satu karakteristik gempa ini adalah banyaknya aktivitas kegempaan susulan.

Sebab, pada gempa kerak dangkal, terjadi di batuan yang relatif rapuh. Bahkan tercatat sudah terjadi lebih dari 127 gempa susulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: