Kalahkan Jerman, Ternyata Jepang Belajar Sepakbola dari Indonesia, Fakta!

Kalahkan Jerman, Ternyata Jepang Belajar Sepakbola dari Indonesia, Fakta!

Jepang pernah belajar pengelolaan liga sepakbola dari Indonesia.-JFA/IG-radarcirebon.com

Tapi, kata Bung Binder, untuk sampah ke level Arab Saudi dan Jepang, Indonesia masih butuh waktu. Pembinaan juga harus dibenahi dan diperbaiki.

Analisa Pertandingan Jerman vs Jepang

Dikatakan Binder Singh, permainan sebenarnya berhasil dikuasai oleh Jerman yang bermain baik. Bahkan di babak pertama tampil mendominasi.

BACA JUGA:Selain Sesar Cimandiri Ada Sesar Baribis Cirebon 1 di Majalengka, Magnitudo Tertarget 6,5

BACA JUGA:Epson Luncurkan Kembali Kampanye untuk Meningkatkan Kesadaran Penghijauan Arktik

Ball position juga sempat mencapai 70 persen. Tetapi tidak cukup banyak membuat banyak peluang. Di babak kedua misalnya hanya 5 peluang, dan 4 on target.

"Selain itu, Jerman hanya mengotak-ngatik bola. Artinya kedisiplinan dari pemain Jepang luar biasa. Mereka tidak melakukan pelanggaran yang tidak perlu," ungkapnya.

Sehingga, tidak banyak opsi untuk pemain Jerman mencetak gol dari situasi bola mati. Tetapi yang sulit adalah Jerman kehilangan sosok striker di lini depan.

Kai Havertz yang dipasang sebagai false nine, tidak cukup berhasil juga membuka ruang. Posisinya hanya dijadikan sebagai pengganggu pertahanan.

BACA JUGA:Tips Perawatan Sepeda Motor di Musim Hujan, Perhatikan Bagian Ini

Kisah Liga Jepang Belajar Sepakbola dari Indonesia

Sebagai informasi, Liga Jepang atau J League sempat belajar ke Indonesia pada tahun 1991.

Waktu itu, kompetisi liga di Jepang masih berjalan secara semi profesional. Tim yang berlaga hanya dari perwakilan perusahaan lokal.

Waktu itu, di Indonesia juga masih menerapkan dua kompetisi yakni Liga Perserikatan dan Galatama.

Bedanya, galatama kebanyakan diikuti oleh tim berbasis perusahaan pemerintah atau BUMN. Inilah yang menarik minat Negeri Sakura belajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bola bung binder