Kalahkan Jerman, Ternyata Jepang Belajar Sepakbola dari Indonesia, Fakta!

Kalahkan Jerman, Ternyata Jepang Belajar Sepakbola dari Indonesia, Fakta!

Jepang pernah belajar pengelolaan liga sepakbola dari Indonesia.-JFA/IG-radarcirebon.com

BACA JUGA:Telkomsel Beri Layanan Bebas Telpon dan SMS untuk Korban Gempa Cianjur

Pada saat itu, J-League memutuskan belajar terkait model kompetisi Galatama. Termasuk sistem yang diterapkan untuk mencari dana serta sokongan lainnya.

Tetapi, J-League saat itu menambahkan pembinaan usia muda. Sehingga sponsor perusahaan juga wajib berkontribusi pada akademi tim junior.

J-League pertama kali digulirkan sekitar tahun 1996. Yang tragis, Kompetisi Galatama justru sudah hilang di Indonesia.

Sebab, di tahun 1994 Galatama dilebur menjadi Liga Perserikatan. Istimewanya di tahun 1997, J-League banyak melahirkan pemain hebat.

BACA JUGA:Kontes Gay Cianjur Viral, Dikaitkan dengan Penyebab Gempa, Begini Fakta Sesungguhnya

Salah satunya adalah Hidetoshi Nakata yang merupakan pemain Bellmare Hiratsuka. Nakata kemudian menjelma menjadi The Asian Player of The Year.

Nakata kemudian masuk ke jajaran pemain top di Eropa dan wara-wiri ke sejumlah klub di sana.

Pembinaan usia muda yang dilakukan ke tim junior juga berdampak positif. Jepang masuk ke Piala Dunia Junior.

Selanjutnya, tim senior juga tidak pernah absen untuk berlaga di kancah Piala Dunia sejak tahun 1998.

BACA JUGA:Rincian Gaji Wasit Piala Dunia 2022 Sudah Tahu? Ternyata Nilainya Fantastis

Kisah Tim Samurai Biru mengalahkan Jerman di Piala Dunia Qatar 2022 tentu tidak lahir dari pembinaan singkat, tetapi konsistensi dan berkesinambungan. 

Menariknya, Jepang ternyata pernah belajar pengelolaan liga sepakbola profesional dari Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bola bung binder