Ambisi Mahad Al Zaytun Kuasai Lautan, Bangun 90 Kapal 600 GT, Armadanya Sudah Siap
Mahad Al Zaytun melalui PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana sedang membangun kapal ukuran 600 GT.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
BACA JUGA:Panji Gumilang Lakukan Cara Ini, Pantas Saja Al Zaytun Kaya Raya
Saat ini, galangan kapal tersebut sudah memproduksi 2 unit kapal ukuran 600 Gross Ton (GT). Targetnya bisa mencapai 90 unit, meski izin yang didapat baru 12 unit.
Dahlan Iskan yang sempat berkunjung ke galangan kapal itu menilai, ini bakal menjadi solusi untuk ekspor ikan dari Indonesia.
Sebab, selama ini ekspor ikan dari Indonesia memang memiliki tonase yang sangat besar. Tetapi tidak diimbangi dengan nilai rupiahnya.
"Kesulitan terbesar adalah nelayan menggunakan kapal tanpa cold storage, karena kapalnya kecil. Akhirnya kualitas ikan ketika sampai pelabuhan turun. Karena itu harganya murah," kata Dahlan Iskan, di Indramayu.
BACA JUGA:Lionel Messi Belum Bisa Dipastikan Bakal Diboyong Timnas Argentina saat Lawan Indonesia Nanti
Karena itu, kata Dahlan, jumlah ekspor ikan Indonesi dalam bentuk ton tinggi sekali, tapi nilai rupiah yang diterima kecil.
"Ini solusi, karena umumnya kapal itu 300 ton. Tapi kapal ini 600 ton. Sehingga bisa berada di tengah laut 15 hari, baru ke pelabuhan," katanya.
Selama 15 hari itu, di kapal ikan ditempatkan di ruang pendingin dengan suhu -60 derajat celcius. Sehingga menjaga kualitas tetap baik.
"Kalau Indonesia punya kapal seperti ini, bisa ditaro di Laut Arafuru, sekitar Ambon. Maka ekspor kita akan besar dan kualitas bagus, uang lebih banyak," tandasnya.
BACA JUGA:Jamaah Tertua Indonesia Sudah Tiba di Madinah, Begini Kondisinya
Karenanya, Dahlan Iskan mengungkapkan terima kasih kepada Mahad Al Zaytun, karena telah memproduksi kapal nelayan yang besar.
Di kesempatan yang sama, Syekh Panji Gumilang mengungkapkan, progres pembangunan kapal pada Bulan September akan masuk 1,5 tahun.
Pembangunan demikian cepat, karena peralatannya disediakan. Ada crane 5 ton dan perangkat lainnya sebagai penunjang.
"Semuanya ini kami kerjakan sendiri, sampai pasang fiber. Desain kita kerjakan sendiri. Justru yang punya tamatan sekolah pelayaran belum pernah membuat (kapal)," tutur Syekh Panji Gumilang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: