Ambisi Mahad Al Zaytun Kuasai Lautan, Bangun 90 Kapal 600 GT, Armadanya Sudah Siap

Ambisi Mahad Al Zaytun Kuasai Lautan, Bangun 90 Kapal 600 GT, Armadanya Sudah Siap

Mahad Al Zaytun melalui PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana sedang membangun kapal ukuran 600 GT.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Mahad Al Zaytun sedang mewujudkan ambisi mereka untuk 'kuasai lautan' dengan proyek ambisius membangun kapal berukuran 600 Gross Ton (GT).

Kalau jadi, kapal berukuran 600 GT tersebut akan menjadi salah satu yang terbesar untuk jenis penangkap ikan. Serta bisa bertahan berbulan-bulan di lautan.

Apalagi, kapal tersebut akan menggunakan teknologi canggih yakni air blast freezer (ABF) yang mampu mempertahakan temperatur hingga minus 60 derajat celcius, pada tempat penyimpanan ikan.

Nantinya, kapal-kapal Al Zaytun tersebut akan berlayar hingga ke Laut Arafuru, perairan sekitar Ambon dan perbatasan dengan Australia.

BACA JUGA:TERBARU! Syekh Panji Gumilang: Haleluya Sama Dengan Tahlil, Natalan di Al Zaytun Sudah Biasa

Ikan-ikan kualitas 1 bakal menjadi incaran utama. Kemudian dibawa pulang ke pondok pesantren di Indramayu dengan kapal-kapal lainnya.

Rupanya, proyek yang dibangun lewat galangan lapal PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana itu, merupakan bagian dari mewujudkan kemandirian pangan di Mahad Al Zaytun Indramayu.

Saat ini, Mahad Al Zaytun yang berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu telah memiliki lahan pertanian mandiri.

Di lahan pertanian itu, ditanam berbagai jenis tanaman seperti padi, jagung, buah zaitun, hingga bawang.

BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Soal Umat Islam: Jangan Kaku dan Terbelenggu

Sebagai pendukungnya, Mahad Al Zaytun juga punya lahan peternakan. Sehingga mereka mampu mandiri secara pangan, setidaknya sumber pangan utama.

Syekh Panji Gumilang mengungkapkan, untuk kebutuhan makan saja, dalam satu hari bisa membutuhkan berton-ton beras. Lantaran jumlah santri yang sedemikian banyaknya.

Dalam satu bulan, kebutuhan operasional pondok pesantren tersebut mencapai Rp10 miliar. Dan satu tahun perputaran uangnya Rp595,2 miliar.

Karenanya, lewat PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana, Mahad Al Zaytun berusaha untuk memiliki kemandirian di bidang lain, yakni di sektor perikanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: