Momen TNI Sergap Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang: Kita hari ini Disergap, Kita akan Nyergap!

Momen TNI Sergap Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang: Kita hari ini Disergap, Kita akan Nyergap!

Tim Sergap TNI saat berkunjung ke Mahad Al Zaytun dan berjumpa Syekh Panji Gumilang.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

BACA JUGA:FAKTA! Panji Gumilang Undang Duta Besar Negara Timur Tengah Bahas Perdamaian Palestina-Israel di Al Zaytun

“Saya salah satu dari Tim Jawa Barat. Jadi dilaporkan Danramil Haurgeulis (Indramayu) bahwa di sini (Al Zaytun) ada potensi,” katanya.

Syekh Panji Gumilang mengaku, pondok pesantren yang dikelola dirinya tidak pernah meminta bantuan kepada pemerintah. Tetapi bila memang diberi, tentu saja akan dimanfaatkan.

“Itu sudah mendengar tadi ada bantuan A, B, C, D. Sergap! Kita hari ini disergap. Kita akan nyergap apa bantuannya,” katanya. 

Lahan Pertanian dan Swasembada Pangan Al Zaytun. Sejak berdiri pada pertengahan tahun 1990-an, Al-Zaytun sudah mengonsep dan menata lahan yang dimiliki.

BACA JUGA:Tinggal Selamanya di Mars Hanya Angan-angan, Ternyata Peneliti UCLA Ungkap Hal Ini

Lahan seluas 1600 hektar itu, hanya 200 hektar yang dijadikan areal pendidikan. Selebihnya dikelola menjadi areal pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan.

Hal itu untuk mewujudkan kemandirian pangan. Seperti yang menjadi cita-cita Panji Gumilang.

Untuk mewujudkan program menata kemandirian pangan ini, selain dikerjakan tenaga-tenaga pertanian dari Al-Zaytun, pada 2012 menggandeng petani di sekitar pondok.

Caranya dengan membentuk Paguyuban Petani Penyangga Ketahanan Pangan Indonesia (P3KPI).

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Hari Ini Datang ke Cirebon, Inilah Rangkaian Agenda Acaranya

Paguyuban ini di bawah naungan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang diketuai oleh Imam Prawoto. 

Paguyuban inilah yang mengelola sebagain besar lahan-lahan Al-Zaytun. Simbiosis mutualisme. Saling mengutungkan. Itu konsep yang diterapkan.

Menurut Syekh Al Zaytun Panji Gumilang, sistem yang digunakan adalah bagi hasil. Petani yang menggarap dan Al-Zaytun yang memberikan kemudahan.

Misalnya jika perlu modal akan diberikan pinjaman dengan tidak dikenakan bunga atau 0 (nol) persen. “Karena sampai kapanpun pangan itu akan relevan,” kata Sech Al-Zaytun seperti dimuat Majalah Al Zaytun edisi 60-2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: