Green Switch, Seruan Signify untuk Beralih ke Pencahayaan Hijau

Green Switch, Seruan Signify untuk Beralih ke Pencahayaan Hijau

Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Non Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian LHK Haruki Agustina Menerima Plakat Penghargaan Pada Acara Peluncuran Gr-ist-radarcirebon.com

JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Signify (Euronext: LIGHT), pemimpin dunia di bidang pencahayaan, kembali  mempertegas komitmennya untuk berkontribusi dalam menjawab tantangan perubahan iklim melalui  peluncuran inisiatif Green Switch: Beralih ke pencahayaan hijau untuk Indonesia berkelanjutan, pada  Selasa, 27 Juni 2023 di Jakarta. Inisiatif ini bertujuan mendukung upaya nasional mewujudkan tujuan  pembangunan berkelanjutan melalui pemenuhan target netral karbon pada 2060.

Signify bersinergi  dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK),  salah satunya dengan cara beralih dari penggunaan lampu konvensional ke lampu LED dan connected  lighting yang hemat energi.

Fenomena meningkatnya jumlah penduduk di wilayah perkotaan sejak tahun 2007 telah menjadi  perhatian global. Data dari United Nations menunjukkan bahwa lebih dari setengah populasi dunia saat  ini tinggal di daerah perkotaan, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai  sekitar 60% pada tahun 20301. Adanya tren urbanisasi ini turut berdampak signifikan terhadap  perubahan iklim.  

Inisiatif Green Switch dihadirkan untuk mendorong tindakan nyata dalam mencapai nol emisi karbon  dengan cara yang cepat dan sederhana dengan menggunakan komponen pencahayaan yang kita miliki  namun sering terabaikan, yaitu lampu. Semudah mengganti penerangan konvensional dengan lampu  berteknologi LED dan terkoneksi, di dalam dan luar ruangan, menjadi langkah awal yang dapat segera  dilakukan, tanpa menimbulkan banyak gangguan terhadap aktivitas operasional sehari-hari.

 BACA JUGA:Sejarah Hidup Panji Gumilang Sebelum Mendirikan Al Zaytun, Sering Pindah-pindah Pesantren Waktu Kecil

BACA JUGA:Kemenkes Tebar 2000 Lebih Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis, Nih Cara Daftarnya

“Di Signify, inovasi dan keberlanjutan merupakan pilar utama dari strategi bisnis kami. Inisiatif Green  Switch menjadi wujud nyata upaya kami untuk membantu kota, bisnis, dan individu memenuhi  komitmen aksi iklim mereka tanpa menunda, sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai  Sustainable Development Goals (SDGs). Green Switch menawarkan salah satu jalur paling cepat dan  mudah menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih cerdas, dengan menghemat konsumsi energi  terkait pencahayaan hingga 80% menggunakan lampu LED terkoneksi,” ujar Dedy Bagus Pramono,  Country Leader Signify Indonesia.

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan kontribusi emisi karbon terbesar di dunia yang  salah satunya dipicu oleh tingginya konsumsi listrik. Untuk mengatasi tantangan perubahan iklim,  pemerintah telah mengambil berbagai langkah, termasuk meningkatkan target penurunan emisi dalam  Enhanced National Determined Contribution menjadi 31,89% dengan upaya nasional dan 43,20%  dengan dukungan internasional.2

Terdapat enam pilar utama dari inisiatif Green Switch, yakni Renovation Wave sebagai fokus utama  untuk mendorong perluasan konversi lampu konvensional ke lampu LED, Circular Economy sebagai  pemikiran baru: use-reuse-regenerate, Clean Energy dan Clean Mobility yang meningkatkan efisiensi  energi saat menggunakan energi terbarukan untuk memenuhi tujuan keberlanjutan, Biodiversity untuk memperpendek jarak tempuh pangan dan metode pertanian berkelanjutan mengurangi karbon  dan membantu melindungi keanekaragaman hayati, serta Digitalization sebagai inovasi dalam  ekosistem digital dengan mengurangi konsumsi energi pencahayaan hingga 80% untuk membantu  mewujudkan potensi dekarbonisasi.

Acara peluncuran Green Switch turut dihadiri oleh oleh Direktur Konservasi Energi, Direktorat Jenderal  Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,  Gigih Udi Atmo. Beliau mengatakan, “Kami berharap inisiatif Green Switch ini dapat mendorong  penggunaan lampu LED yang efisien energi sehingga turut berkontribusi dalam upaya penurunan emisi  Gas Rumah Kaca (GRK) nasional, khususnya dari sektor bangunan gedung komersial dan rumah  tangga.”

Selain itu, acara ini juga dihadiri Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat  Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Non Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian  Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK), Ibu Haruki Agustina. Dalam kesempatan tersebut, beliau  menyampaikan, “Inisiatif Signify Indonesia, Green Switch, merupakan upaya untuk menekan emisi GRK  dari sektor energi melalui transisi teknologi pencahayaan yang hemat energi. Pemerintah melalui KLHK  mengapresiasi upaya ini dan dapat secara bersama-sama dengan semua stakeholder untuk mencapai  target netralisasi karbon global pada tahun 2060.”

 BACA JUGA:Olike Terima Dua Penghargaan Bergengsi di Selular Awards 2023

BACA JUGA:Inilah Kandungan Nutrisi Dalam Daging Kambing

Bersamaan dengan peluncuran inisiatif Green Switch, Signify juga menggelar diskusi panel dengan  tema pembahasan “Flip the Green Switch now!” (Beralih ke Pencahayaan Hijau sekarang!) Dalam  diskusi panel ini, para narasumber yang memiliki pemahaman mendalam mengenai topik  keberlanjutan saling bertukar pikiran, di antaranya Hageng Nugroho, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden  (KSP); Totok Sulistiyanto, Core Founder Green Building Council Indonesia (GBCI); dan Chairul T.  Handinarno, Direktur Utama PT Grahaniaga Tatautama.  

“Inisiatif Green Switch kami hadirkan sebagai upaya berkelanjutan terkait solusi pencahayaan yang  ramah lingkungan. Dalam implementasinya, inisiatif ini akan menjembatani dukungan Signify kepada  pemerintah dan swasta, khususnya untuk pembangunan kota-kota berkelanjutan, yaitu dalam  pembangunan infrastruktur digital, melakukan renovasi berkelanjutan, dan implementasi kota pintar  untuk kesejahteraan dan masa depan bumi kita yang lebih baik,” tutup Dedy. 

BACA JUGA:Pemanis Buatan Aspartam Bakal Dinyatakan Sebagai Pemicu Kanker, Kalangan Industri Makanan Dunia Protes

BACA JUGA:Revisi Undang-undang Desa: Calon Kades Tunggal Langsung Menang, Masa Jabatan 9 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: