Syekh Panji Gumilang Cerita Pendirian Mahad Al Zaytun, Tidak Satu Kata pun Menyebut NII, Silakan Dibaca
Syekh Panji Gumilang menceritakan pendirian Mahad Al Zaytun, pasca Menko Polhukam mengungkap mengenai kaitannya dengan NII.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
BACA JUGA: Ada Badai Matahari 2025 Mendatang, Diprediksi Bisa Luluhlantahkan Jaringan Internet
Menariknya, kata syekh, di sana ada tata cara hidup di boarding school. Tetapi dengan sistem tersebut, lebih cocok dilaksanakan negara. Bukan oleh swasta.
"Pengalaman itu kita serap, apa yang terjadi dalam pendidikan di Malaysia. Ini kita ambil," katanya.
Setelah itu, sempat melanglangbuana selagi ada kesempatan. Tugas di Rabithah Al Alam Al Islami, setiap tahun mendapatkan dana untuk perjalanan ke berbagai negara seperti Mesir, Turki, Arab Saudi.
Sempat juga belajar ke Spanyol, karena di sana pernah ada sejarah Islam. Akhirnya pengalaman itu, diinternalisasi sehingga tumbuh bagaimana membangun pendidikan dengan sistem pesantren yang bersistem modern.
BACA JUGA:Mau Lewat Tol Cisumdawu? Simak Nama Gerbang Tol dan Rutenya, Ada 2 Ujung Jaya, Jangan Keliru
Berkaitan dengan karakter, juga hasil belajar ke berbagai tempat. Sehingga muncul moto Al Zaytun Pusat Pendidikan Budaya Toleransi dan Perdamaian.
"Budaya yang kita anggap penting saat itu, toleransi. Karena waktu itu belum nampak toleran dan perdamaian," beber syekh yang pernah menjadi Ketua Perhimpunan Keluarga Indonesia Sabah Serawak (Perkisa).
Pemikiran tersebut, masih di tahun sekitar 1986. Sehingga Al Zaytun belum ada. Setelah hampir 10 tahun di Malaysia, syekh menetapkan untuk berhenti, pulang ke Indonesia dan menjalankan cita-cita membangun pendidikan.
Sampai di Indonesia, barulah menggagas. Tentunya tidak bisa berjalan sendiri. Dari situ membuat konsep, gambar dan sebuah kawasan.
BACA JUGA:3 Pesepakbola Muda Kabupaten Cirebon Ikut Seleksi Timnas U-17 untuk Piala Dunia 2023
Pada saat itu, sudah tergambar lahan dengan luas 1.800 meter timur-barat dan utara selatan.
"Site plan itu kita buat supaya pusat kegiatan pelajar nanti, adanya di tengah. Pusat itulah kita namakan masjid, dikelilingi tempat belajar dan asarama," bebernya.
Singkat cerita Yayasan Pesantren Indonesia didirikan dan beberapa tahun kemudian Mahad Al Zaytun berdiri dan resmi menjalankan aktivitas belajar mengajar hingga perekonomian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: