Milad ke-63 Surabraja, Cita-citakan Jadi Inspirasi Indonesia!
Milad ke-63, seluruh manajemen PT SBCR mulai dari pendiri sekaligus Owner PT SBCR Hj Rupiah, Presiden Komisaris H Jaelani, Ketua Komite Keluarga H Abdul Qodir, Presiden Direktur H Mohamad Yusuf, Direktur Keuangan dan Umur DR Adam Safitri, Direktur Produks-Istimewa-
“Untuk itu, semakin banyak yang mengonsumsi, semakin banyak orang yang memperoleh keuntungan ekonomi, terutama petani dan mitra kami."
"Semakin banyak terdistribusi tentu juga akan banyak mengakomodir SDM yang mana dari putra putri dalam negeri,” tuturnya.
BACA JUGA:Jasad ABK Asal Depok Ditemukan, Korban Tenggelam Kapal Nelayan Bunga Jaya di Perairan Laut Cirebon
Ratusan SDM lokal daerah sekitar juga kata día terus diakomodir. Karena kehadiran Surabraja sudah menjadi cita-cita kami sejak didirikan bisa memiliki manfaat bagi khalayak.
“Namun kami tetap mengetatkan sistem agar SDM lokal juga harus disiplin, giat bekerja dan harus selalu mengasah kemampuannya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Komite Keluarga PT SBCR H Abdul Qodir menegaskan Surabraja lahir dari situasi sulit pasca kemerdekaan, setelah sedikit berkembang diterpa krisis moneter tahun 1998 dan terbaru di Tahun 2020 kita menghadapi Virus Corona.
“Namun kami masih tegak berdiri dan di momentum Tahun Baru Islam dan peringatan Harlah kami ini harus mampu melejitkan kembali dengan sasaran yang lebih luas bahkan kita merancang untuk go Internasional,” tegas pria yang akrab disapa Bang Haq tersebut.
BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, Beli Tiket Kereta Api Kini Bisa Rombongan, Begini Syaratnya
Semakin perusahaan ini besar ia memastikan sudah seharusnya kontribusi perusahaan juga makin terasa untuk masyarakat Indonesia. Kewajiban itu terus ditunaikan, dalam setahun bisa mencapai miliaran rupiah.
“Dana CSR tersebut bertujuan agar keberadaan kami bisa mendongkrak tumbuhnya usaha kecil dan masyarakat yang membutuhkan."
"Kami ingin memberi manfaat besar bagi kemajuan bangsa dan negara bahkan Dunia,” katanya.
Kedepan ia merencanakan akan ada sesuatu yang baru dan berbeda dimana saat ini tengah di riset, bagaimana ada olahan hasil pertanian yang lebih fariatif bukan hanya saos dengan bahan baku ubinya, kecap dengan kedelainya, gula batu dengan tebunya.
BACA JUGA:Pengedar Sabu Ditangkap di Dekat Pasar Darurat Kuningan, Dapat Barang dari Pemasok di Pulogadung
“Bisa saja hasil bumi yang banyak ini, kita ciptakan inisiatif produk yang kreatif lagi di tahun kedepan."
"Contoh ubi saja, di negara Jepang dan Korea itu sangat menjadi favorit dan dibanggakan oleh mereka."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase