29 Mahasiswa STMIK IKMI Cirebon Jalani PMM di Luar Pulau Jawa
Pembekalan/pelepasan mahasiswa peserta program PMM angkatan ke-3 tahun 2023 di Aula Lantai 2 Gedung Rektorat STMIK IKMI Cirebon, Senin (31/7).-ADE GUSTIANA-radarcirebon.com
CIREBON, RADARCIREBON.COM - STMIK IKMI Cirebon menggelar acara pembekalan dan pelepasan mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan ke-3 tahun 2023. Dilaksanakan di Aula Lantai 2 Gedung Rektorat, Senin (31/7). Sebanyak 29 mahasiswa dinyatakan lolos seleksi kebinekaan PMM.
Mereka akan melaksanakan pembelajaran di berbagai daerah. Seperti di Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Institut Desain dan Bisnis Bali, Universitas Teknokrat Indonesia Lampung, Universitas Islam Makassar, Universitas Prima Indonesia, Universitas Muhammadiyah (Sumatera Utara).
Serta, Universitas Muhammadiyah Metro Medan, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Bandar Lampung, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Universitas Hasanuddin (Sulawesi Selatan), dan Universitas Sam Ratulangi (Sumatera Utara).
Pembekalan dan pelepasan mahasiswa PMM dihadiri oleh orang tua mahasiswa, ketua program studi dari mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan. Kehadiran ketua program studi untuk memastikan bahwa kegiatan mahasiswa dapat diakomodasi sebagai kegiatan transfer kredit.
BACA JUGA:Kolaborasi di Atas Kompetisi, PKS Komitmen Hadirkan Politik Gagasan
BACA JUGA:Kodim 0614 Kota Cirebon Peringati Tahun Baru Islam
Acara pelepasan dibuka oleh Ketua STMIK IKMI Cirebon Dr Dadang Sudrajat SSi MKom, ketua program studi Teknik Informatika dan Sistem Informasi.
Koordinator PMM STMIK IKMI Cirebon Ade Irma Purnamasari MKom mengatakan pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian dari Program PMM yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.
Program PMM, jelas Irma, merupakan salah satu program unggulan dari Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan di luar perguruan tinggi asal.
Yakni, dengan pembiayaan dari LPDP selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia. Sekaligus merasakan langsung; memperkuat persatuan dalam keberagaman.
BACA JUGA:Kenakalan Yolla Yuliana Terungkap di Depan Pras Teguh, Duh Ternyata...
"Tujuan dari program ini buat STMIK IKMI Cirebon adalah meningkatkan kemampuan institusi dalam menyelenggarakan pembelajaran berkualitas dan mengelola program pertukaran mahasiswa. Meningkatkan keberagaman mahasiswa sekaligus memperluas ruang jumpa mahasiswa," tutur Ade Irma kepada Radar Cirebon, Senin (31/7).
Sedangkan, imbuh Irma, tujuan bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan wawasan kebangsaan. Meningkatkan pemahaman pada keberagaman SARA dan semangat persatuan. Serta, mengembangkan perjumpaan dan dialog intensif dalam keberagaman dan sikap saling memahami.
Sehingga tercipta penguatan persatuan, memperluas dan/atau memperdalam, pengetahuan akademis, memberikan pengalaman kebinekaan melalui berbagai kegiatan melalui Modul Nusantara, dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan softskill mahasiswa agar mampu berbaur dengan berbagai latar belakang untuk meningkatkan nilai persatuan dan nasionalisme.
Pada kegiatan ini, mahasiswa dibekali berbagai materi persiapan pada saat berada di perguruan tinggi tujuan. Misalnya, materi persiapan pembekalan yang berisi tata tertib dan etika bagi mahasiswa, mekanisme pendaftaran ulang, dan materi keberangkatan dan kepulangan mahasiswa, serta materi mekanisme pendanaan bagi mahasiswa PMM 3.
BACA JUGA:Saksi Hidup Peneliti Al Zaytun Tahun 2002 Angkat Bicara, ‘Obrak-abrik’ Kamar Syekh Panji Gumilang
BACA JUGA:Terungkap, Ternyata Ini Alasan Levy Madinda Pilih Nomor Punggung Bekas Firman Utina di Persib
"Banyak manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa, selain dapat menjelajahi Indonesia dengan menuntut ilmu ke pulau lain di luar tempat tinggal atau kampus, yang terpenting mahasiswa dapat mengeksplorasi keragaman budaya Indonesia pada Modul Nusantara untuk memperkuat persatuan dan kesatuan," jelas Ade Irma.
Mahasiswa juga mendapatkan manfaat antara lain mendapatkan pengakuan resmi matakuliah masimal 20 sks, mendapatkan berbagai dukungan insentif selama mengikuti program, ruang perjuampaan dengan mahasiswa lainnya dari berbagai daerah di seluruh tanah air untuk merajut nilai-nilai persatuan, merasakan nuansa kebinekaan dan tanamkan jiwa toleransi dalam bingkai NKRI dan cinta tanah air.
Serta memperkuat dan memperluas kompetensi akademik melalui pengalaman belajar di luar program studi. Yang diharapkan menjadi calon pemimpin bangsa yang berintegritas, memahami keberagaman dan arif mengelola kekayaan sumber daya untuk membangun bangsa yang berdaulat adil dan makmur. (ade/rilis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: