Komitmen Jaga Inflasi, Wakil Wali Kota Cirebon Akan Tingkatkan Pendampingan KWT

Komitmen Jaga Inflasi, Wakil Wali Kota Cirebon Akan Tingkatkan Pendampingan KWT

Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati saat mengikuti Capacity Building dan High Level Meeting di Lombok bersama TPID Ciayumajakuning.-APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Kota Cirebon menjadi satu-satunya kota yang dihitung IHK di Ciayumajakuning. Untuk itu, pengendalian inflasi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Usai mengikuti Capacity Building dan High Level Meeting di Lombok bersama TPID Ciayumajakuning, Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati berkomitmen untuk tingkatkan pendampingan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) di kota Cirebon.

Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati menuturkan usai mengikuti studi banding di Mataram banyak masukan yang ia dapatkan untuk senantiasa menjaga inflasi kota Cirebon.

Salah satunya melakui pendampingan KWT yang harus ditingkatkan. Saat ini KWT sudah terbentuk di berbagai kelurahan, namun Eti sadar betul hal ini harus ditingkatkan kembali dalam pendampingannya.

BACA JUGA:45 Menit ke Stasiun Halim, 50 Menit ke Bandara Kertajati, Warga Bandung Pilih Mana?

"KWT di Kalijaga salah satu KWT yang sudah sangat bagus jika didorong lagi pada pemanfaatan lahannya, KWT ini memiliki lahan kosong yang lebih luas dibandingkan KWT lainnya," tuturnya.

Selain akan meningkatkan pendampingan pada KWT di setiap kelurahan, Eti juga mengatakan ke depan akan lebih banyak kolaborasi antara BI dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon untuk program ketahana pangan yang bisa kota Cirebon lakukan.

"peningkatan KWT untuk kebutuhan pangan, operasi pasar, juga menerapkan KWT dengan penanaman di perumahan akan menjadi fokus kami ke depan dalam hal ketahanan pangan serta menjaga laju inflasi," ungkapnya.

Di samping itu, Eti menambahkan meski Kota Cirebon pernah menginjak angka inflasi terendah, dalam beberapa waktu terakhir kota Cirebon masuk dalam inflasi tertinggi di Jawa barat. Hal ini disebabkan karena kontribusi kenaikan tarif PDAM dan kebutuhan sekolah.

BACA JUGA:Tumben Bobotoh Memuji Manajemen Persib Setinggi Langit, Gaji Pemain Diungkit

Tekanan ini cukup memberikan sumbang inflasi yang besar pada inflasi kota Cirebon hingga Agustus 2023.

"Harga kebuthan bahan pokok masih terjaga, namun memang cukup besar sumbangan inflasinya dari biaya penidikan ini," terangnya.

Terkait peningkatan tarif PDAM, Eti menuturkan peningkatan tarif PDAM di awal tahun memang cukup besar sumbangannya pada inflasi kota Cirebon sehingga masih terhitung hingga Agustus 2023.

Kebutuhan air di kota Cirebon saat ini masih berasal dari Kabupaten Kuningan, sehingga kenaikan tarif belum bisa dihindari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase