Dramatis! Pesawat Garuda Indonesia 206 Dibajak, Pilot Ditodong Pistol, Pramugari Disekap, Penumpang Dilecehkan
Pesawat Garuda Indonesia dibajak dan pembebasan dilakukan oleh Kopassus lewat operasi Woyla. -Ist-radarcirebon.com
BACA JUGA:Seorang Pria Sering Ngamuk di Blok Muara Tua Diamankan Polsek Ligung
Di Indonesia, Presiden Soeharto keluar dari ruangannya hanya dengan kain sarung. Ia baru saja dikabari mengenai pembajakan Woyla
Dengan gerak cepat, Pak Harto mempercayakan operasi pembebasan pesawat Garuda itu kepada Asisten Intel Hankam, Letjen Benny Moerdani.
Benny pun mengatakan probabilitas keberhasilan operasi adalah 50%. Artinya 50 persen lain operasi itu bisa gagal.
Asisten Operasi 2/Operasi Kopassandha (kini Kopassus) Letnan Kolonel Sintong Panjaitan diperintahkan untuk menangani operasi pembebasan ini.
BACA JUGA:Laporan Dicabut, Soal Panji Gumilang Polisi Sudah Memberikan Kepastian, Prosesnya Akan Seperti Ini
Dari 72 personel, hanya 30 anggota Kopassandha yang dikirim ke Bangkok untuk pembebasan.
Sementara itu, pesawat Garuda DC 9 dengan nomor penerbangan sudah mendarat di Bandara Bangkok Thailand, pada 31 Maret 1981.
Ada yang unik. Salah satu dari puluhan penumpang yang disandera dalam Woyla itu adalah sosok bernama Emma. Sosok ini aman karena pura-pura tidur.
Padahal, komplotan Mahrizal berperilaku jahat pada para penumpang sejak pesawat berhasil dibajak beberapa hari sebelumnya.
BACA JUGA:NGERI, Tangan dan Kaki Wanita Ini Diamputasi Setelah Makan Ikan Nila yang Mengandung Bakteri
Semua penumpang diperintahkan untuk melucuti dompet, perhiasan, arloji, dan kartu identitas. Kemudian, penggunaan toilet pun dibatasi.
Puncaknya, para pembajak menanyakan satu-satu penumpang di pesawat itu. "Siapa namamu? Apa agama dan sukumu?"
Apabila para pembajak tidak puas akan jawabannya, penumpang akan dibentak dan dianiaya.
Lebih menjijikan lagi, para teroris kerap melecehkan penumpang-penumpang perempuan. Dengan mengatakan saat para penumpang pria nanti dibunuh, para penumpang perempuan akan dibawa pergi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: