Kereta Cepat Whoosh Beroperasi Oktober, Bandara Kertajati Punya Saingan Baru, AP II: Itu Ditentukan Masyarakat

Kereta Cepat Whoosh Beroperasi Oktober, Bandara Kertajati Punya Saingan Baru, AP II: Itu Ditentukan Masyarakat

Jadwal lengkap keberangkatan Kereta Cepat Whoose selama masa uji coba gratis.-Yuda Sanjaya-radarcirebon.com

BACA JUGA:Bandara Husein Sastranegara Tidak Dimatikan, Bukan Internasional, Penerbangan ke Jogja, Surabaya - Lampung

Tapi sebagai operator, PT Angkasa Pura II akan berusaha memainkan perannya, bagaimana Bandara Kertajati dapat beroperasi sesuai dengan harapan.

“Kami akan berupaya terus bagaimana Bandara Kertajati bisa kita hidupkan dan sesuai harapan,” tandas Wendo.

Soal adanya persaingan antar kedua bandara tersebut, pengamat aviasi yang juga Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan Indonesia (APJAPI), Alvin Lie, membenarkan hal tersebut.

“Ini yang saya pertanyakan. Timing. Karena hampir bersamaan,” kata Alvin Lie, terkait dengan pengoperasikan kereta cepat.

BACA JUGA:LENGKAP! Transportasi dari dan ke Bandara Kertajati, Diskon sampai Desember, Sudah Terhubung Tol Cisumdawu

Apakah harga tiket di Bandara Kertajati perlu dibuat murah agar dapat bersaing? Alvin Lie menegaskan, dirinya tidak setuju dengan hal tersebut.

Sebab, pada akhirnya yang terdampak adalah maskapai itu sendiri. Apalagi untuk sebuah penerbangan, maskapi baru bisa untuk ketika lebih dari 70 persen seat terisi.

Dirinya lebih setuju untuk membidik segmen penumpang yang lebih spesifik. Misalnya, karakteristik penumpang yang seperti apa paling bersedia pindah ke Bandara Kertajati. Apakah LCC, full service, atau premium. “Itu yang harus digarap,” tandasnya. 

Kemudian, agar rute tersebut atraktif, apa yang bisa ditawarkan selain harga. Sebab kondisi sekarang saja, airline sudah nangis-nangis minta harga tiket naik.

BACA JUGA:LAGI! Pemda di Sekitar Bandara Kertajati Kena Sentil, Harus Gencar Promosi Tarik Pendatang

Harga sekarang ini berlaku sejak 2019. Karenanya, dalam waktu dekat, harga tiket akan cenderung bergerak ke batas atas lagi, apalagi kondisi penerbangan sekarang sedang kekurangan sparepart.

“Inilah yang saya bahas dengan Boeing di Seatlle seperti ini. Untuk pesan pesawat saja untuk B 737 yang antre sudah 700-an pesawat. Pesawat kekurangan, komponen langka. Sehingga harga komponen naik,” bebernya.

Kendati demikian, Alvin melihat Bandara Kertajati pada akhirnya akan sukses, ketika orang-orang datang bukan karena bandaranya. Tetapi daya tarik dari daerah di sekitarnya.

Meski tidak dipungkiri soal adanya infrastruktur Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh yang berpotensi menghadirkan saingan baru untuk Bandara Kertajati yakni, Bandara Halim Perdanakusuma. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: