Saatnya Menunggu 'Pulung', Tradisi Melekan Jelang Pemilihan Kuwu

Saatnya Menunggu 'Pulung', Tradisi Melekan Jelang Pemilihan Kuwu

Ilustrasi. Tradisi melekan pada malam menjelang pemilihan kuwu untuk menunggu pulung.-Dok-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Setiap Pemilihan Kuwu (Pilwu) atau Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), terdapat tradisi melekan sepanjang malam untuk menunggu 'pulung'.

Tradisi menunggu pulung ini, juga banyak dilakukan pada Pilwu yang terjadi di Kabupaten Cirebon.

Pulung adalah cahaya yang jatuh dari langit, terjadi pada malam menjelang pemilihan kuwu.

Di beberapa daerah, cahaya yang dikeluarkan oleh pulung ini ada yang berwarna biru kehijauan, atau cahaya emas.

BACA JUGA:Inilah 6 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Cirebon Kekinian yang Terkenal Enak & Murah

Biasanya orang yang kejatuhan pulung, hidupnya akan dipenuhi oleh belas kasihan kepada sesama. 

Menurut tradisi yang sudah terjadi lama ini, seseorang yang mendapat pulung bakal terpilih menjadi kepala desa pada pemilihan pagi harinya.

Tradisi pulung sudah di percaya masyarakat sejak zaman nenek moyang hingga sekarang ini.

Tidak dapat dipungkiri, kepercayaan mistis masih belum tergerus oleh zaman dan masih dipercayai di banyak tempat. 

BACA JUGA:Deretan Maskapai yang Belum Kembali ke Bandara Kertajati, Ada Apa Saja?

Di beberapa daerah yang ada di Pulau Jawa, jatuhnya cahaya kepada seseorang yang bakal terpilih, ada yang menyebutnya sebagai 'Ndaru'.

Tidak terkecuali di Kabupaten Cirebon. Salah satu kepercayaan mistis yang masih dipercayai di Tanah Bertuah Negeri Beradat adalah “Ndaru”.

Ndaru merupakan sebuah cahaya yang keluar dari rumah salah satu calon kepala desa atau kuwu menjelang pemilihan kepala desa. 

Ndaru ini merupakan anggapan masyarakat yang dapat memberikan arah atau sebagai petunjuk kepada masyarakat terkait dengan menjelang pilwu digelar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: