5 Fakta Unik Kratom, 'Narkoba' dari Indonesia yang Laris Manis di Luar Negeri
Beberapa jenis obat herbal berbahan dasar kratom. Foto: -Tangkapan layar-BNN
Serta dikonsumsi sebagai suplemen untuk menghilangkan lelah dan pegal linu.
2. Dapat Menimbulkan Efek Kecanduan
Berbagai penelitian di luar negeri menyebutkan bahwa pengguna kratom dapat merasakan efek kecanduan.
BNN menyebut bahwa, dalam sidang harmonisasi ASEAN pada tahun 2013 menyebutkan bahwa kratom bisa menimbulkan efek ketergantungan sama seperti narkoba.
Oleh karena itu penggunaan seluruh bagian tumbuhan kratom ini dilarang. Baik sebagai obat tradisional atau pun suplemen makanan.
Selain berpotensi menimbulkan efek kecanduan atau ketergantungan, pengguna kratom juga bisa merasakan efek euforia dan halusinasi.
Kratom juga disebut dapat menimbulkan dampak toksis terhadap sistem syaraf.
3. Menyebabkan Kejang-kejang, Koma hingga Kematian
Meski lebih sering menimbulkan efek ringan seperti mual dan muntah atau diare, konon kratom juga dapat menimbulkan efek samping yang lebih serius.
Mengkonsumsi kratom dalam jumlah banyak bisa menyebabkan kegagalan koordinasi pada otot motorik atau efek memabukan.
Lebih parah lagi, penyalahgunaan kratom bisa juga menyebabkan kejang-kejang, koma hingga kematian.
Dalam hal penyalahgunaan kratom, ada juga pengguna yang nekat mencampurkannya dengan bahan-bahan berbahaya lainnya.
Kratom yang dicampur dengan obat untuk reseptor otak misalnya, dapat memberikan stimulan hingga efek opiat. Campuran ini bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.
Dampak dari keracunan kratom yang cukup serius ini pernah terjadi di Swedia. Yaitu ketika Krypton, campuran kratom dan tramadol, diperdagangkan secara ilegal.
4. New Psychoactive Substances (NPS)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: