Punya 13 Segmen Subduksi Lempeng, Indonesia Jadi Negara Kedua Paling Banyak Dilanda Gempa

Punya 13 Segmen Subduksi Lempeng, Indonesia Jadi Negara Kedua Paling Banyak Dilanda Gempa

Indonesia menempati urutan kedua negara dengan jumlah gempa paling banyak di dunia.-Pixabay-

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Gempa bumi kerap terjadi di wilayah Indonesia.

Hal ini tidak mengherankan, karena wilayah Indonesia merupakan lokasi bertemunya lempeng batuan utama dunia.

Sehingga, menurut data STATISTA yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara paling banyak dilanda gempa.

BACA JUGA:Nasi Kasreng Kuliner Khas Kuningan yang Terkenal Enak dan Murah, Berikut Sejarahnya

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Kuliner Malam di Kuningan

"Tahukah, kita ada di peringkat kedua," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis 4 Januari 2024.

Ia menyampaikan bahwa berdasarkan data STATISTA periode 1990 sampai dengan 2024, Indonesia berada di urutan kedua dengan 166 kali gempa besar setelah China yang sebanyak 186 kali gempa.

Ia mengemukakan di Indonesia terdapat 13 segmen subduksi lempeng, lebih dari 295 sesar aktif termasuk yang belum terpetakan.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Keluarga di Kuningan Jawa Barat Paling Terfavorit

BACA JUGA:Jalan Cipto Kembali Dikotori APK dan Bendera Parpol, Pj Wali Kota Cirebon: Kita Tertibkan Lagi

"Banyaknya aktivitas gempa di berbagai tempat akhir-akhir ini masih wajar dan bukan berarti saling picu antar gempa karena memang sumber gempa kita banyak," katanya.

Ia mengimbau kepad warga agar waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan yang signifikan dapat memicu longsor (land slide) dan runtuhan batu (rock fall).

"Apalagi pasca hujan ketidakstabilan lereng mudah terjadi sehingga dapat memicu longsor," katanya.

Daryono mengatakan hingga tahun 2023 BMKG terus melakukan kegiatan penguatan Literasi Kebencanaan Gempabumi dan Tsunami dengan menyusun buku-buku sains populer bertemakan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase