BYD Rajai Penjualan EV di Pasar Global Sebanyak Tiga Juta Unit
BYD Rajai Penjualan EV di Pasar Global Sebanyak Tiga Juta Unit -ist-radarcirebon.com
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - BYD atau Build Your Dreams turut serta dalam perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 sebagai perusahaan teknologi otomotif yang memprioritaskan energi baru dalam inovasinya. Dengan berbagai pengembangan teknologi, BYD kini menjadi satu-satunya perusahaan yang memiliki keahlian dalam teknologi inti yang mencakup pengendali elektronik, baterai, dan kendaraan energi baru (NEV) yang mulai diproduksi pada tahun 2003.
Sebagai pionir NEV, BYD memiliki pencapaian global yang mengesankan. Pada Tahun 2023, produksi NEV BYD secara global mencapai 3.045.231 unit dengan peningkatan sekitar 62.24% dari tahun sebelumnya. Bahkan pada tahun yang sama, BYD juga memecahkan rekor penjualan, yaitu sebesar 3.024.417 unit NEV. BYD Dolphin dan BYD Seal dari seri Ocean yang dipamerkan pada IIMS 2024 adalah penyumbang jumlah penjualan global te rbanyak dengan total 2.877.353 unit bersama dengan seri Dynasty.
Saat ini, BYD sudah mendistribusikan 6.000.000 unit produk NEV dari BYD ke 70 negara dan 400 kota di enam benua. Angka ekspor ini memecahkan rekor untuk produksi kendaraan listrik (EV) dan kendaraan listrik plug-in (PHEV) yang didistribusikan ke seluruh dunia pada tahun 2023 dan berhasil menjadikan BYD sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di dunia.
"Selama 30 tahun, BYD dengan tekun telah membangun perjalanan inovasi, memberikan kontribusi besar bagi masyarakat dengan perkembangan teknologinya. Dengan komitmen yang kokoh, kami terus mengejar keunggulan dalam menciptakan solusi berkelanjutan, mewujudkan visi untuk memajukan mobilitas dan menyediakan teknologi yang memperbaiki kualitas hidup masyarakat global," ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.
BACA JUGA:Dewan Pers: KLBI Usaha Media Diperluas
Perjalanan BYD menjadi Nomor Satu di Dunia
BYD mencapai nomor satu secara global tidak dengan tiba-tiba. BYD memulai bisnisnya sejak 30 tahun lalu, berkembang hingga mempunyai 70.000 teknisi riset dan pengembangan teknologi. Riset dan pengembangan merupakan hal yang dilakukan BYD agar tetap mengikuti perkembangan jaman dan masyarakat. BYD menjawab kebutuhan pasar dengan riset terlebih dahulu, kemudian mengimplementasikan teknologi BYD yang sudah dikembangkan terhadap kebutuhan pasar tersebut seperti peningkatan gaya hidup yang lebih baik terhadap lingkungan dalam berkendara.
“Mengenai penetrasi lokal, BYD sudah memiliki pengalaman dari pasar China. Di pasar tersebut, dari 0-1% market share NEV di Cina mencapai 12 tahun, dari 2008-2019 dan tahun lalu angkanya menembus 38%. Tahun ini, industri melakukan penetrasi yang lebih agresif lagi untuk pasar NEV dan bahkan sampai ke pedesaan. Saat ini pasar otomotif China menguasai ⅔ dari keseluruhan pasar global NEV. Pengalaman inilah yang bisa memperlihatkan bagaimana masifnya penetrasi pasar otomotif China di skala global. Tahun lalu, pasar NEV di Indonesia mencapai 1,8%, maka kami percaya dengan hadirnya BYD melalui unit-unit yang kami pasarkan di Indonesia, akan mempercepat kenaikan penetrasi pasar di Indonesia,” tambah Eagle.
Optimisme BYD terhadap NEV menjadi semakin nyata dengan melakukan kolaborasi antar brand. Adanya kolaborasi ini semakin membangkitkan pasar EV dan membuat pembagian pasar EV semakin meningkat. Sikap optimistik BYD terbayar dengan menjadi salah satu yang terbesar di beberapa negara.
Seperti contoh tahun 2023 di Malaysia, pangsa pasar EV BYD sebesar 43 persen dengan penjualan sebanyak 4.400 unit dari dua model saja dari yang sebelumnya hanya 2.900 unit pada tahun 2022, pangsa pasar impor Jepang per Januari sebesar 20%, di Singapura BYD menempati posisi tiga di seluruh industri otomotif, bukan hanya NEV, dan di Hongkong market BYD berada di peringkat kedua.
BACA JUGA:Antara Kesejahteraan Masyarakat dan Tudingan Politis Dalam Pemilu 2024
Pabrik BYD Sebagai Faktor Dalam Memenuhi Pasar Global
Saat ini terdapat 30 kawasan industri BYD di seluruh dunia dengan luas total hingga 18 juta meter persegi. Beberapa di antaranya berlokasi di luar China, seperti Amerika, Brazil, Jepang, Hongaria, India, dan Thailand. Bagi BYD, pabrik merupakan pusat inovasi dan produksi, oleh karena itu keberadaannya selalu dilengkapi dengan fasilitas terdepan untuk perakitan otomatis serta pusat riset dan pengembangan.
Pabrik perakitan yang memiliki luas area 11.600m2 dengan empat area utama, yaitu stamping, welding, assembly, dan painting. Menggunakan mesin yang didesain sendiri, pabrik ini mampu mencapai efisiensi 50 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pabrik lain di China. Terdapat juga pabrik yang khusus untuk membuat komponen baterai dari BYD yang dapat menghasilkan baterai dalam skala global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: