Kekeringan di Majalengka Mengancam Ribuan Hektare Lahan Pertanian
Kekeringan di Majalengka semakin meluas, petani terancam gagal panen. Foto:-Ono Cahyono-Radarcirebon.com
BACA JUGA:Bocor Alus! Tahapan Pengadaaan PPPK Dimulai September 2024
BACA JUGA:Pilbup Cirebon Memanas, KIM Pecah Memunculkan Poros Baru
Sementar aitu, areal persawahan yang mengalami kekeringan terluas ada di wilayah Kecamatan Kertajati. Kemudian Kecamatan Ligung dan Jatitujuh di urutan berikutnya.
Lebih lanjut Engkus menjelaskan, bahwa sejak usia tanam dua minggu, tanaman padi di Majalengka sudah dilanda kekeringan. Lantaran tidak turun hujan.
Sementara itu, Pengelola Bendung Rentang, Dedi Supriadi, menyebutkan bahwa kondisi air di Bendung Rentang saat ini relatif stabil.
Selama musim kemarau, yang biasanya disertai permintaan pasokan air dari wilayah Indramayu dan Cirebon, belum terjadi.
Kondisi air pada tengah hari menunjukkan elevasi 22,79 mdpl dan tinggi muka air 5,79 meter.
Air dialirkan melalui Sindupraja sebesar 50,632 meter kubik per detik, melalui Saluran Induk (SI) Cipelang sebesar 32,624 meter kubik per detik, dan dikembalikan melalui Cimanuk sebesar 5,390 meter kubik per detik, sehingga total aliran mencapai 88,646 meter kubik per detik.
Menurut Dedi, pasokan air dari Jatigede melalui Bendung Rentang selama ini cukup stabil, bahkan lebih besar dibandingkan dengan beberapa tahun lalu pada periode yang sama.
“Hanya saja, pemanfaatan air dari Bendung Rentang lebih banyak untuk Indramayu dan Cirebon, sehingga untuk Kecamatan Kertajati sangat tidak memungkinkan,” kata Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: