Imbas Keputusan KDM, Biro Perjalanan Sepakat Tak Layani Perjalanan Wisata ke Jawa Barat

Hadir dalam pelantikan pengurus GAPITT, sejumlah biro perjalanan sepakat tak layani perjalanan ke Jawa Barat.-Apridista Siti Ramdhani-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Imbas dari kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) melarang study tour bagi sekolah-sekolah di wilayahnya, sejumlah asosiasi biro perjalanan sepakat tidak layani perjalanan ke Jawa Barat.
Hal ini dilakukan karena larangan tersebut dinilai berpotensi memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata.
Ketua Asosiasi Pujawisata eks Karesidenan Pekalongan, Suraji menuturkan kebijakan Gubernur Jawa Barat yang melarang study tour membuat gaduh dunia pariwisata.
Hal ini dianggap menjadikan terbatasinya wilayah pariwisata yang berimbas pada tidak bergeraknya pariwisata.
BACA JUGA:Bulan Ramadan, Polresta Cirebon KRYD Patroli Skala Besar
BACA JUGA:Drainase Kota Cirebon 'Babak Belur', Tiap Hujan Banjir
BACA JUGA:CFD Kuningan Libur Selama Ramadan, Buka Lagi di Awal April
"Tidak ada pertukaran pengunjung atau wisatawan, padahal ini dibutuhkan untuk menggairahkan perkembangan pariwisata," jelasnya.
Saat ini, ada sekitar 46 biro perjalanan yang tergabung dalam Asosiasi Pujawisata eks Karesidenan Pekalongan.
Dalam paket wisata yang dihadirkan sebelumnya, Bandung menjadi kota kedua setelah Jogja yang menjadi pilihan tujuan wisata paling banyak dipilih.
"Saat ini, sebagai rasa simpatik kami pada pelaku pariwisata di Jabar, kami mengambil sikap untuk tidak melayani perjalanan ke Jawa Barat," ungkapnya.
BACA JUGA:Bukannya Sahur, Remaja di Kaliwedi dan Depok Berniat Tawuran, Ditangkap Tim Patroli Polresta Cirebon
BACA JUGA:Tangguh, Jay Idzes Sukses Jaga Pertahanan Venezia saat Bertandang ke Markas Atalanta
Hal serupa pun turut dilakukan Perhimpunan Biro Perjalanan Eks Karesidenan Banyumas (Pebemas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: