Daftar 10 Makanan Khas Jawa Barat Paling Populer dengan Cita Rasa Tradisional

RADARCIREBON.COM - Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan Bandung sebagai ibukota provinsi nya. Provinsi Jawa Barat terkenal akan budaya, pariwisata dan ragam kuliner nya yang tak kalah menarik.

kuliner khas Jawa Barat sangat beragam, mulai dari rasa manis, asin, gurih, hingga pedas. Keistimewaanya, makanan khas disini tidak hanya terbatas pada hidangan tradisional, tetapi juga berkembang menjadi makanan kekinian yang banyak digemari  anak muda.

Setiap daerah di Jawa Barat memiliki makanan khasnya masing-masing, namun  ada juga beberapa kuliner yang sudah begitu popular sehingga bisa dengan mudah ditemui di berbagai kota dan kabupaten di provinsi ini.

Berikut 10 makanan khas Jawa Barat yang Beberapa di antanya mudah ditemukan.

BACA JUGA:Rekomendasi 6 Makanan Korea yang Wajib Dicoba, Ada Ikon Kuliner yang Tidak Boleh Terlewat

1. Batagor
Makanan khas Jawa barat yang berasal bandung, nama Batagor merupakan singkatan dari “Bakso Tahu Goreng”. Batagor dibuat dari siomay atau adonan yang berbahan dasar ikan tenggiri, kemudian di masukan kedalam tahu sebelum di goreng.

Selain siomay tahu, batagor juga memiliki aneka macam seperti telor, kol goreng dan pangsit yang di beri adonan yang sama seperti tadi. Batagor dinikmati dengan bumbu kacang dan kecap di atas nya.

Batagor merupakan cemilan khas bandung yang sudah popular dan dapat ditemukan di berbagai daerah.

2. Cuanki
Cuanki adalah kuliner khas jawa barat yang berasal dari bandung, terkenal sebagai jajanan jalanan favorit. Makanan berkuah gurih ini berisi bakso , tahu, siomay, dan aneka pelengkap, sehingga disukai oleh banyak orang.

BACA JUGA:10 Kuliner Khas Majalengka yang Wajib Dicoba, Jelajahi Surganya Rasa

Cuanki awal nya berawal dari hidangan bakso tahu Kuah Choan Kie yang dibawa pedagang Tionghoa, lalu dimodifikasi 1980-an dengan bahan yang digunakan dari babi menjadi ikan tenggiri agar bisa dinikmati masyarakat luas.

Nama cuanki juga akhirnya memiliki singkatan tersendiri dari sunda yaitu cari cuan jalan kaki, dimana nama ini merujuk pada si penjual yang berdagang cuanki nya berkeliling jalan kaki.

Cuanki kini tak hanya dijual secara berkeliling, tetapi juga tersedia di restoran juga menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya Jawa Barat.

Rasanya gurih lezat, harga terjangkau dan banyak varian baru muncul  seperti cuanki goreng, makanan khas bandung ini dapat mempertahankan kepopuleran nya.

BACA JUGA:Nikmati Sensasi Kuliner Sunda di Cirebon, dari Saung hingga Resto Kekinian

3. Tahu Sumedang
Tahu yang menjadi ikonik bagi sumedang ini sangat popular hingga mudah ditemukan di berbagai daerah. Yang menjadi khas utama tahu sumedang terletal pada wadah nya.

Tempat tahu sumdang menggunakan anyaman bamboo yang bisa memuat 25-100 buah tahu. Selain wadah nya, tahu sumedang memiliki keistimewaan lainnya. Tahu ini digoreng dengan bumbu khusus sehingga menghasilkan tekstur dan bentuk yang berbeda  dari tahu goreng umumnya.
 
4. Comro
Makanan khas Jawa Barat satu ini berasal dari singkatan bahasa sunda Oncom di jero yang memiliki arti oncom yang ada di dalam. Comro dibuat dari puritan singkong yang dibentuk bulat atau lonjong, lalu disi dengan oncom dan cabai sebelum digoreng hingga renyah.

Comro biasanya dijajakan Bersama gorengan lain seperti cireng, gehu, bala-bala, dan pisang goreng. Selain itu, ada juga variasinya yang manis Bersama misro atau amis (manis) di jero, misro berisi gula merah cair di dalam nya.

BACA JUGA:Menjelajahi Kelezatan Kuliner Khas Kuningan! Ini Dia 4 Makanan yang Cocok Buat Oleh-oleh
 
5. Nasi Tutug Oncom
Nasi Tutug oncom merupakan salah satu makanan khas sunda yang mudah dijumpai di rumah makan Jawa Barat. Hidangan ini tediri dari nasi hangat yang di campur denga noncom bakar, menghasilkan aroma khas yang gurih.

Awalnya nasi tutug oncom hanya dibungkus daun pisang dengan taburan bawang goreng ditemani lauk seperti tempe, tahu, lalapan, dan sambal. Namun, seiring waktu, makanan ini berinovasi dengan tambahan lauk ayam goreng, ikan, hingga empal gepuk.

Nasi Tutug Oncom tidak hanya sebagai makanan sehari-hari, tetapi juga bagian dari identitas budaya kuliner sunda yang masih  bertahan sampai saat ini, bahkan mudah ditemui di pinggir jalan.

6. Asinan Bogor
Asinan merupakan kuliner tradisional berisi campuram buah dan sayuran yang disajikan dengan kuah bercita rasa asam dan pedas. Secara umum, ada dua jenis asinan yang terkenal, yaitu Betawi dengan kuah bumbu kacangg, serta asinan bogor yang menggunakan kuah dari sari cabai merah.

Asinan Bogor sendiri dibagi menjadi tiga varian, yaitu asinan buah, asinan sayur dan campuran keduanya. Buah yang biasanya ada asinan adalah bengkuang, salak, jambu hingga nanas.

BACA JUGA:Jelajah Rasa, 20 Makanan Khas Cirebon yang Wajib Mau Daftar Kuliner Anda

Untuk asinan sayuran biasanya berisi kol, tauge, dan timun. Nama asinan sendiri berasal dari pengolahan buah dan sayuran yang direndam salam kuah berbumbu agar rasanya meresap sempurna.

7. Sate Maranggi
Kuliner dari Jawa Barat satu ini sangat popular terutamaa di daerah Purwakarta dan Cianjur. Nama maranggi sendiri berasal dari bahasa sunda yang berarti pembuat sarung keris.

Keunikan yang ada pada sate ini adalah proses perendaman daging dalam bumbu rempah sebelum di bakar, sehingga menghasilkan cita rasa gurih tanpa perlu tambahan saus.

Bumbu rendaman yang dimaksud terbuat dari kecap manis, jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, serta sedikit cuka yang memberi sentuhan asam segar. Sate maranggi biasanya disantap dengan nasi putih, lontong, ataupu ketan bakar lengkap dengan sambal oncom.

BACA JUGA: Lezatnya Kuliner Kuningan! Ini Dia 4 Makanan Enak yang Ada di Kuningan

8. Karedok
Makanan khas Jawa Barat ini sekilas mirip dengan lotek, perbedaannya adalah karedok menggunakan sayuran mentah seperti timun, tauge, kol, kacang Panjang, ubi, labu siam, daun kemangi, serta terong atau leunca.

Sayuran tersebut disiram dengan bumbu kacang yang gurih, terbuat dari cabai merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula kawung, garam, dan terasi. Ciri khas bumbu karedok terletak pada tambahan oncom bakar dalam penyajiannya.

9. Serabi
Serabi atau surabi merupakan jajanan tradisional khas Jawa Barat yang terbuat dari tepung beras dan kelapa yang dimasak di tungku tanah liat. Tekstur nya lembut dengan rasa gurih legit yang membuat serabi masih pupule hingga saat ini.

Di Bandung, Warung Surabi Setiabudi menjadi salah satu destinasi favorit untuk mencicipi berbagai varian serabi. Selain versi klasik dengan siraman gula kelapa, kini tersedia pilihan modern dengan aneka topping dan saus, seperti selai durian, stroberi, kacang, hingga markisa.

BACA JUGA:Kuliner Khas Cirebon, Ini Dia 7 Makanan Olahan Udang yang Cocok Dijadikan Oleh-oleh

Bahkan, serabi juga hadir dalam versi isi, dengan tambahan ayam, telur, atau kornet yang menambah kelezatan. Variasi inilah yang membuat serabi semakin digemari dan tetap bertahan sebagai kuliner Sunda yang tak lekang oleh waktu.

10. Seblak
Seblak adalah kuliner khas Sunda, terutama dari Bandung, yang kini populer di seluruh Indonesia. Cita rasanya identik dengan gurih pedas dan aroma kencur yang khas.

Dahulu seblak hanya dibuat dari kerupuk yang direndam, lalu dimasak dengan bumbu sederhana seperti bawang putih, cabai rawit, dan kencur.
 
Kini, variasinya semakin beragam dengan tambahan isian mulai dari telur, bakso, siomay, ceker, hingga aneka topping modern yang membuatnya makin digemari.

Makanan Khas Jawa Barat satu ini sangat di gemari oleh anak muda, sehingga sangat mudah ditemukan dimana- mana.

BACA JUGA:Omzet Melejit, Kisah Sukses UMKM Kuliner Kurma yang Tumbuh Bersama Rumah BUMN BRI Jakarta

Dari kesepuluh makanan khas Jawa Barat yang sudah disebutkan, memiliki cita rasa yang berbeda. Jika kamu sedang berada di suatu tempat di Jawa Barat baik purwakarta, bandung, bogor ataupun daerah lainya bisa langsung menyicipinya.

Untuk beberapa makanan seperti serabi, batagor, Seblak, hingga cuanki, sangat mudah di temukan di Seluruh daerah Jawa barat ataupun di luar provinsi karena makanan khas nya yang sangat populer.

Ditulis oleh Elza Anindita, Mahasiswa Magang IPB Cirebo

Sumber: