CIREBON, RADARCIREBON.COM - Aryanto Misel penemu Niku Banyu (Nikuba) kesal dan kecewa betul sepulang dari Italia dan bertemu beberapa perwakilan perusahaan otomotif termasuk Ferrari dan Lamborghini.
Beruntung, Aryanto Misel tidak membawa Nikuba ke sana. Sebab, ada perwakilan perusahaan di Italia itu, meminta dirinya mendemokan dan mengajarkan cara membuat alat itu.
Yang lebih membuatnya kesal, pertemuan itu tiba-tiba diikuti oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Padahal sejak awal Nikuba diekspos, Aryanto mengaku, lembaga tersebut menentang dirinya.
"Ngapain itu BRIN datang ke Italia. Sejak awal mereka kontra dengan Nikuba. Tapi tiba-tiba datang. Itu membuat saya semakin kesal," katanya.
Di Italia, kata Aryanto, dirinya berasa di sana 3 hari. Awalnya tidak langsung bicara soal Nikuba. Tapi diajak berkeliling lebih dahulu. Kemudian sempat juga melihat produk sejenis Nikuba, buatan Rumania.
Yang membuat Aryanto Misel kecewa adalah permintaan alih teknologi. Kemudian mereka diminta diajari cara membuat Nikuba. Tapi, tidak ada kejelasan kompensasi atas teknologi itu.
Padahal, Aryanto mengaku sudah habis banyak materi untuk meneliti dan mengembangkan Nikuba. Karenanya, sudah seharusnya alih teknologi itu, ada kompensasi.
"Untung saya tidak membawa Nikuba. Karena kalau saya bawa, hancurlah. Pasti mereka minta saya bongkar dan rakit ulang," bebernya.
BACA JUGA:Afgan Kini Terjun ke Dunia Bisnis Perawatan Rambut 'Fellow'
Aryanto bersikukuh, dirinya tidak mau mengajarkan membuat Nikuba tanpa kompensasi yang jelas. Mengingat riset yang dilakukan dirinya tidak murah. Bahkan perlu waktu sampai 5 tahun.
"Jelas saya nggak mau, karena belum ada pembicaraan mengenai kompensasi kalau saya ajarkan pembuatan nikuba.
Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko merespon inovasi Nikuba yang belakangan ramai jadi perbincangan publik. ’’Kita dukung,’’ tandasnya di sela peresmian Animalium di komplek BRIN Cibinong, Kabupaten Bogor, seperti dilansir dari Jawa Pos.
Wahana anyar milik BRIN itu diresmikan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Dewan Pengarah BRIN.
BACA JUGA:Gajah di Pelupuk Mata Tak Tampak, Warga Gantar Tak Mau Sekolah di Al Zaytun, Kepsek: Ibarat Mimpi