Tradisi Jamasan Keraton Kasepuhan, Cuci Benda Pusaka di Bulan Suro

Tradisi Jamasan Keraton Kasepuhan, Cuci Benda Pusaka di Bulan Suro

Tradisi Jamasan di Keraton Kasepuhan Cirebon pada Bulan Suro atau Muharam. -Dedi Haryadi-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Keraton Kasepuhan Cirebon tidak pernah kering dari tradisi dan senantiasa menjaga tradisi leluhurnya, salah satunya jamasan benda pusaka.

Setiap bulan-bulan dalam kalender tahun Islam, banyak agenda tradisi yang rutin dilaksanakan. Termasuk tradisi jamasan yang dilaksanakan di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Apalagi ada makna yang terkandung dalam sebuah tradisi salah satunya Tradisi Jamasan atau pencucian benda pusaka pada bulan Suro atau Muharam di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Ratusan benda pusaka berbagai macam peninggalan para leluhur yang terawat di dalam museum dikeluarkan untuk diritualkan atau dicuci.

BACA JUGA:Hasil Otopsi Ulang Brigadir J, Peluru Tembus dari Belakang Kepala ke Depan

BACA JUGA:Wikipedia Fadil Imran Diedit Terima Suap dari Ferdy Sambo, Begini Nasib Pelakunya

Bahan yang digunakan untuk ritual tak lain yaitu dengan menggunakan jeruk nipis dan air kelapa serta proses lainnya.

Yaitu sehabis dicuci semua pusaka dioles dengan minyak melati keraton dan dilanjukan dengan bacaan doa khusus dari sesepuh pengurus yang dituakan di  dalam keraton.

"Tradisi Jamasan benda pusaka ini diadakan rutin setiap satu suro atau 1 Muharram. Tradisi ini kami laksanakan selama 10 hari," ujar Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan, Ratu Alexandra.

"Benda pusaka yang dicuci itu yang terbuat dari bahan logam atau yang berkarat. Kemudian pada hari kelima, pencucian dua kerata Singa Barong yang asli dan duplikatnya," imbuh Alexandra, di Museum Keraton Kasepuhan, Minggu (31/7/2022).

BACA JUGA:Marsma Wastum, Pilot TNI AU dari Cirebon yang Intercept Pesawat Amerika Serikat

BACA JUGA:Laudya Chintya Bella Menikah dengan Pangeran Dubai, Viral di Tiktok, Asisten Beri Klarifikasi

Dijelaskan Ratu Alexandra, makna dari tradisi Jamasan ini yaitu merawat peninggalan leluhur Cirebon.

"Makna dari tradisi ini yaitu merawat, dan  memelihara peninggalan-peninggalan benda pusaka yang usianya sudah ratusan tahun diwariskan oleh leluhur kami," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: