Masjid Kuno Bondan Indramayu, Dibangun 1 Malam, Disebut Tempat Prabu Siliwangi Bertemu Subang Larang

Masjid Kuno Bondan Indramayu, Dibangun 1 Malam, Disebut Tempat Prabu Siliwangi Bertemu Subang Larang

Sejarah Masjid Kuno Bondan Indramayu yang dibangun tahun 1414.-Jerrel Zefanya-Radarcirebon.com

Radarcirebon.com, INDRAMAYU - Masjid Kuno Bondan atau Masjid Darussajidin di Desa Bondang, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu termasuk salah satu rumah ibadah tertua.

Masjid Kuno Bondan Indramayu, diperkirakan telah dibangun pada tahun 1414 M. Bahkan sebelum ada Cirebon atau di awal-awal masa syiar Islam di wilayah pesisir utara Pulau Jawa.

Adalah Syekh Bayanillah yang mendirikan Masjid Kuno Bondan, di Kabupaten Indramayu. Salah satu tokoh yang berjasa dalam syiar Islam di wilayah utara Jawa Barat.

Menurut cerita, Masjid Kuno Bondan Indramayu dibangun hanya dalam satu malam saja. Lokasinya tidak jauh dari Sungai Cimanuk yang menjadi pusat kehidupan masyarakat Indramayu pada waktu itu.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Jamu Para Delegasi Nikmati Udara Sejuk Bogor

BACA JUGA:DPRD Kota Cirebon Minta Pemerintah Tinjau Ulang Rencana Kenaikan BBM

Meski didirikan pada tahun 1414, tetapi usia kayu yang digunakan pada Masjid Kuno Bondan Indramayu jauh lebih tua. Dari hasil laboratorium diperkirakan sudah ada sejak 1300-an.

Kendati demikian, bangunan masjid masih kokoh hingga saat ini dan terpelihara keasliannya. Termasuk momolo yang dibuat dengan tanah liat.

Momolo terbuat dari tanah liat yang berbentuk semacam Menara dengan empat sisi, yang memiliki arti syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat.

Menurut Juru Pelihara, Nudiyalis Sholat, pada awalnya berada di sebuah Kebon Pandan Alas yang dijadikan pusat penyebaran Islam oleh Syekh Datuk Khafi.

BACA JUGA:Hasil Pertandingan Leicester City vs Manchester United, Setan Merah Menang Lagi, Merangsek ke 5 Besar

BACA JUGA:Tim SAR Gabungan Temukan KM Sida Rahayu 3 Pada Hari Keenam Pencarian

Konon, Masjid Bondan pernah dijadikan tempat membentuk para wali oleh Syekh Datuk Khafi. Di tempat ini juga, Prabu Siliwangi pernah bertemu dengan Nyai Subang Larang.

“Sebelum adanya Cirebon, di sinilah tempat Syekh Datuk Khafi membentuk para wali, termasuk diantaranya Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati,” imbuhnya.

Masjid Kuno Bondan juga pernah diteliti oleh seorang ulama yang berasal dari Indramayu. Beliau mengambil sampel kayu dari salah satu bagian masjid, untuk diteliti di laboratorium. Hingga diketahui, bahwa kayu tersebut sudah ada sekitar tahun 1300 M.

“Bahkan tahun 1400-an itu merupakan zamannya Syekh Alimudin, muridnya Syekh Bayanillah yang meneruskan beliau, karena pintunya itu pernah diuji laboratorium sudah ada sejak 1300 M,” tandasnya.

BACA JUGA:Tolak Kenaikan BBM, Puluhan Mahasiswa Gelar Aksi Demi di Depan Gedung DPRD Kota Cirebon

BACA JUGA:Menko Airlangga Kumpulkan Kepala Daerah Beberkan Rekomendasi TPIP

Masjid ini sebenarnya terbagi ke dalam dua bagian, yakni bagian teras yang merupakan hasil renovasi yang dilakukan pihak pengelola masjid.

Ukuran dari masjid ini cukup kecil, yakni 9×9 meter yang dibagian sisi kanan dan kirinya terdapat jendela sederhana berbentuk kotak.

Sementara di bagian depan masjid terdapat jendela kecil berbentuk bintang. Namun, bangunan masjid dari kayu ini masih asli hanya ada beberapa renovasi terutama pada kayu.

“Bangunan masjid masih asli sejak dari dahulu. Walaupun, sudah ada renovasi sebanyak tiga kali pada tahun 1965, 1979, dan 1992. Namun, seperti kayu dan juga atap sudah diganti,” ujarnya.

BACA JUGA:10 Warga Keracunan di Galagamba Cirebon, Usai Makan Nasi Tumpeng Syukuran Rumah

BACA JUGA:Puluhan Warga Desa Galagamba Cirebon Mengelami Keracunan Usai Santap Nasi Tumpeng

Dilansir dari laman resmi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, Syekh Datuk Kahfi mengumpulkan para pengikutnya untuk memusyawarahkan pendirian bangunan sholat berjamaah.

Akhirnya, mereka menyepakati untuk mendirikan masjid yang letaknya tidak jauh dari Sungai Cimanuk dan cangkop atau balai yang telah dibangun oleh Ki Geden Bondan yaitu di Desa Bondan Barat.

Kemudian keesokan harinya, Syekh Datuk Kahfi membuat bedug yang bila ditabuh bisa terdengar sampai Cirebon. Namun, hingga saat ini bedug tersebut tidak diketahui keberadaanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: