PLTU Batubara Dipensiunkan, PLTU Unit 1 Cirebon Salah Satunya, Cirebon Power Beri Tanggapan Ini

PLTU Batubara Dipensiunkan, PLTU Unit 1 Cirebon Salah Satunya, Cirebon Power Beri Tanggapan Ini

PLTU Cirebon Unit 1 akan dipensiunkan dalam beberapa tahun ke depan. -Cirebon Power-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Pemerintah Indonesia telah membuat kesepakatan terkait  pembangkit listrik batubara yang akan dipensiunkan, salah satunya PLTU Unit 1 Cirebon.

MoU terkait PLTU Batubara yang dipensiunkan lebih cepat, salah satunya PLTU Cirebon Unit 1 ditandatangani antara lain oleh Asian Development Bank (ADB), PT PLN dan Indonesia Investment Authority.

Kesepakatan bahwa PLTU Batubara dipensiunkan dalam 15 tahun ke depan, menjadi bagian dari Indonesia Energy Transition Mechanism (ETM) yang ditandatangani di Bali, Senin, 14, November 2022.

Menanggapi MoU tersebut, Head of Communication Cirebon Power, Yuda Panjaitan mengatakan, Cirebon Power memiliki komitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan dan mendukung upaya pemerintah Indonesia serta berbagai inisiatif global untuk mencegah dampak perubahan iklim.

BACA JUGA:Pengadilan Belanda Memvonis Para Terdakwa Pengebom Malaysia Airlines MH17 Penjara Seumur Hidup

BACA JUGA:Karyawan Mulai Terkena PHK, Menko PMK: Penambahan Orang Miskin baru

"MoU yang ditandatangani ADB, Kementrian ESDM, dan PLN pada 14 November lalu adalah wujud upaya untuk mengeksplorasi dan mempelajari lebih lanjut Mekanisme Transisi Energi (ETM), dan belum ada komitmen atau kesepakatan yang telah dibuat. Cirebon Power terbuka untuk diskusi selanjutnya," sebut Yuda, saat dihubungi radarcirebon.com.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, tidak hanya di Cirebon tetapi ada 15 GW PLTU yang akan dipensiunkan secara bertahap.

Indonesia, mengalokasikan USD 500 juta untuk program ETM tersebut. Meski diakui, proses peralihan pembangkit listrik tidak mudah. Mengingat, banyak PLTU di Indonesia umurnya masih sangat muda.

Selain di Cirebon, rencana pensiun dini PLTU juga akan dilakukan pada pembangkit di Suryalaya, Banten dan milik PLN di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

BACA JUGA:Soal Penukaran Barang Bukti Narkoba dengan Tawas, Begini Penjelasan Hotman Paris Selaku Lawyer Teddy Minahasa

BACA JUGA:Gelombang PHK Sudah Didepan Mata, Sea Group Limited Ltd Rumahkan 7.000 Karyawannya

Kabarnya, ada 12 pembangkit tenaga uap yang akan dipensiunkan lebih cepat dari seharusnya. Deretan pembangkit tersebut memiliki kapasitas 100 hingga 1.600 MW.

Presiden Asian Development Bank (ADB), Masatsugu Asakawa menambahkan, MoU dengan mitra tepercaya di Indonesia ini merupakan momen penting bagi Mekanisme Transisi Energi ADB dan transisi energi bersih yang akan dimajukan.

"Sebagai bank iklim Asia dan Pasifik, ADB bangga menunjukkan kelayakan pendekatan ini, didukung oleh kepemimpinan Indonesia yang luar biasa."

"Kami mendorong pemangku kepentingan keuangan lainnya untuk terlibat dalam transisi energi yang adil dan terjangkau di sini dan di seluruh Asia dan Pasifik," kata Asakawa dilansir dari siaran pers ADB.

BACA JUGA:Masya Allah! Jenderal Bintang 3 Khutbah di Attaqwa Cirebon

BACA JUGA:Silaturahmi dengan Perwakilan Buruh Terkait Kenaikan UMP dan UMK 2023, Wagub Uu Sampaikan Pesan Ini

Dijelaskan bahwa ETM adalah program regional, transformatif, dan keuangan yang berupaya melakukan penghentian operasi pembangkit listrik tenaga batubara yang ada dengan jadwal yang dipercepat dan menggantinya dengan kapasitas listrik bersih.

Program ETM adalah salah satu komponen dari rangkaian inisiatif yang lebih besar baik domestik maupun multilateral, yang bertujuan untuk membantu Asia dan Pasifik memitigasi dampak terburuk perubahan iklim.

Terkait alasan PLTU Unit I Cirebon yang masuk daftar dipensiunkan dini, Akasawa menjelaskan bahwa pembangkit ini memiliki kombinasi kepemilikan yang merepresentasikan pemerintah Indonesia, swasta dan internasional.

Kemudian, PLTU Cirebon ini juga memiliki usia sedang dan mempunyai struktur finansial yang sehat, sehingga memudahkan untuk penerapan refinancing.

BACA JUGA:Polisi Buru Owner CV Samudera Chemical, Perusahaan yang Mengoplos Bahan Obat Sirup Sebabkan Gagal Ginjal Akut

BACA JUGA:Marak Tawuran Pelajar di Cirebon, Wakil Wali Kota: Peran Lintas Sektoral Sangat Diperlukan

Proyek perusahaan ini memiliki program tanggung jawab sosial (CSR) yang aktif dan sangat baik.

"Makanya PLTU batu bara ini cocok untuk segera dipensiunkan dengan pertimbangan transisi yang kuat," ungkapnya dalam konferensi pers.

Asakawa menambahkan, struktur dari transaksi final akan menentukan kapan tepatnya PLTU ini akan dipensiunkan. Hal ini masih dalam negosiasi. Adapun, PLTU ini diketahui masih harus memasok listrik hingga 2042.

PLTU Cirebon Unit I Pelopor Pembangkit Bersih

Sebagai informasi, PLTU Cirebon Unit I sudah beroperasi sejak 2012. Pembangkit berkapasitas 660 megawatt (MW) itu menggunakan teknologi super critical.

BACA JUGA:Ya Allah! PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Alias GOTO PHK 1.300 Karyawannya

BACA JUGA:Menteri BUMN Apresiasi Kinerja Holding Ultra Mikro Dongkrak Inklusi Keuangan

Dengan teknologi canggih tersebut,  efisiensi konsumsi batubara meningkat. Bahkan material sisa pembakaran batubara diserap oleh industri semen yakni fly ash dan bottom ash.

Teknologi ini mampu menekan emisi CO2 yang lebih rendah, efisiensi yang lebih tinggi dan pembangkit listrik ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi generasi dengan tekanan dan suhu yang lebih tinggi dibandingkan teknologi sub-critical tradisional.

Meski demikian, PLTU Unit I Cirebon masuk dalam daftar pembangkit yang akan dipensiunkan lebih cepat kurang lebih pada 2037 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: