Komitmen Keberlanjutan SBI Bawa Empat Pabrik Semen Raih Penghargaan Industri Hijau
SBI dapat Penghargaan dari Kemenperin diberikan pada acara Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau di Gedung Kementerian Perindustrian RI. -Ist-
Pelopor dan Promotor Konversi Sampah Perkotaan Menjadi Bahan Bakar Alternatif
SBI telah menginisiasi pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan yang diolah menjadi RDF sejak tahun 2012.
Perjalanan proses kajian dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, berujung pada peresmian fasilitas RDF pertama di Indonesia, yang terletak di Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 2020.
SBI kini menjadi operator fasilitas RDF di Cilacap dengan kapasitas pengelolaan hingga 160 ton sampah per hari, untuk diolah menjadi 70 ton RDF sebagai untuk substitusi batubara di pabrik semen milik SBI.
BACA JUGA:Oknum Paspampres yang Diduga Lakukan Rudapaksa Sudah Ditangkap
Selain di Cilacap, SBI juga bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pemanfaatan sampah domestik di TPST Bantargebang untuk diolah menjadi RDF melalui metode landfill mining di Pabrik Narogong.
Inisiatif ini adalah langkah konkrit SBI dalam pengembangan ekonomi sirkular serta pengelolaan limbah industri yang masuk dalam kategori Industri Hijau.
“Kami terus berupaya mendorong pemanfaatan RDF ini di berbagai kota untuk membantu pemerintah daerah menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat. Bersama SIG selaku holding company, kami mempunyai kesempatan untuk memperluas penerapan teknologi RDF untuk dapat dimanfaatkan sebagai substitusi batu bara di pabrik-pabrik semen di bawah naungan SIG”, kata Lilik.
BACA JUGA:Dinkes Kota Cirebon Berhasil Temukan 1772 Kasus TBC, 19 Diantaranya Resisten Obat
Belum lama ini, Lilik Unggul Raharjo juga menjadi salah satu pembicara tentang pemanfaatan RDF pada rangkaian konferensi COP27 for Climate Change yang diadakan di Sharm El-Sheikh, Mesir, 14 November 2022.
“Kami berharap dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi baik lintas industri maupun dengan para pemangku kepentingan yang lain, karena perwujudan masa depan berkelanjutan adalah tanggung jawab kita bersama”, pungkas Lilik. (asd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: