Pegawai Kemenkeu Disebut Iblis atau Setan oleh Bupati Meranti, Gara-gara DBH Migas

Pegawai Kemenkeu Disebut Iblis atau Setan oleh Bupati Meranti, Gara-gara DBH Migas

Bupati Meranti, Muhammad Adil saat ini ditangkap KPK.-Ist/Tangkapan Layar-radarcirebon.com

"Masa kami terima naiknya hanya Rp700 juta. Atau bapak juga tidak paham omongan saya. Apa perlu Meranti angkat senjata? Kan tidak mungkin," tegasnya.

Menurut Muhammad Adil, produksi minyak dari Kabupaten Meranti yang bertambah tidak diimbangi dengan pendapatan yang juga naik dari DBH.

BACA JUGA:Mantan Wakil Rektor Unisa Kuningan Dilaporkan Balik ke Polisi

BACA JUGA:Pemilihan RW 15 Kalijaga Kota Cirebon, Ida Farida Ramli Menang, Ini yang akan Dilakukan

"Minyaknya tambah banyak. Ini orang SKK Migas yang ngomong di Bandung. Minyaknya banyak, duitnya besar. Tetapi dapatnya berkurang," paparnya.

Karena itu, dirinya mempertanyakan ke mana uang dari produksi migas di Kabupaten Meranti. Apakah dibagikan ke seluruh Indonesia atau seperti apa mekanismenya.

"Apakah uang saya dibuang ke seluruh Indonesia? Kalau pusat tidak mau mengurus Meranti, kasihkan kami ke negeri sebelah," tegasnya.

Keberatan Kemenkeu: DBH Migas 75 Persen APBD Meranti

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo menyayangkan pernyataan Bupati Meranti.

BACA JUGA:4 Tahun Azis Eti: Taman Pedati Gede Cirebon Diresmikan Hari Ini

BACA JUGA:Pemuda Cabul di Dalam Bus Ditangkap di Kuningan, Ternyata Mabuk Ciu

"Kami menyayangkan pernyataan Bupati Meranti, saudara Muhammad Adil. Yang sungguh-sungguh tidak adil karena mengatakan pegawai Kementerian Keuangan iblis atau setan," bebernya.

Yustinus menegaskan, pernyataan Bupati Meranti ngawur dan menyesatkan. Sebab, Kemenkeu justru sesuai dengan undang-undang telah menghitung dan menggunakan data resmi Kementerian ESDM.

Data Kementerian ESDM tersebut digunakan untuk membagi dana bagi hasil (DBH).

"Dana yang dipakai bukan untuk daerah penghasil saja, tapi juga daerah sekitar. Agar merasakan kemajuan dan kemakmuran bersama-sama," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: