Sumber Air Hangat di Majalengka Ternyata Berbahaya, Lokasi di Desa Payung, Sudah Diperiksa

Sumber Air Hangat di Majalengka Ternyata Berbahaya, Lokasi di Desa Payung, Sudah Diperiksa

Sumber air hangat di Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Majalengka. Foto:-Istimewa-Radar Majalengka

Oleh karenanya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Majalengka kembali menegaskan tidak baik untuk dikonsumsi oleh tubuh manusia. Hal itu lantaran ada zat-zat tertentu yang notabene sangat membahayakan.

"Kami mengimbau agar masyarakat lebih baik tidak mengonsumsi air yang rasa manis seperti soda tersebut. Intinya, hasil pemeriksaan sementara, air itu tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.

Sebelumnya, warga Desa Payung, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka dihebohkan dengan penemuan sumber mata air hangat di kaki bawah Gunung Ciremai.

BACA JUGA:Mangga Muda Ternyata Kaya Manfaat untuk Atasi Gangguan Kesehatan, Salah Satunya Jantung

Sumber air itu muncul di aliran Sungai Cingenge. Sumber air hangat itu kerap mengeluarkan uap. 

Diketahui, air hangat tersebut berasal dari dua lubang yang menggelembung dan ditemukan sekitar beberapa minggu lalu oleh warga.

Salah satu warga yang menemukan sumber air hangat Musladi (47) menceritakan, bahwa beberapa minggu lalu, bersama saudaranya hendak mengecek saluran air di aliran sungai tersebut.

Namun pada saat itu, kaki saudaranya tak sengaja menginjak air yang dirasakannya hangat. Padahal jika dilihat dari kondisinya, suhu aliran sungai Cingenge dingin.

"Setelah dicek kok ada gelembung begitu, ada dua gelembung dan benar saja pas dipegang hangat. Bahkan pernah juga terlihat ada uap yang menandakan bahwa memang suhu air itu hangat atau panas," ujar Musladi, Jumat 16 Desember 2022 lalu.

BACA JUGA:OGAH RUJUK, Balasan Venna Melinda untuk Ferry Irawan, 'Dia Bukan Imam'

BACA JUGA:MEWEK, Surat Cinta Ferry Irawan untuk Venna Melinda, 'Pada Istriku Tersayang'

Ia menduga, air itu berasal dari pegunungan. Pasalnya, letak geografis Desa Payung sendiri berada di kaki Gunung Ciremai yang berjarak belasan kilometer ke puncak.

"Ini titik air hasil dari pegunungan, bukan air panas, tapi air hangat. Kami juga gak tahu ada kandungan air hangat atau gimana," ucapnya.

Musladi menceritakan bahwa suhu sumber air hangat di Majalengka ini hanya dirasakan ketika baru keluar dari lubang. Sementara, jika sudah tercampur aliran Sungai Cingenge, suhu air kembali dingin.

"Air ini juga mengalir ke Sungai Cingenge yang setiap harinya dikonsumsi oleh warga," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: