Cara dan Mengobati Penyakit Campak pada Orang Dewasa
Ilustrasi--
RADARCIREBON.COM - Penyakit Campak dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah divaksin campak.
Tak hanya itu penyakit campak bisa juga terjadi pada orang yang belum pernah terkena campak.
Sedangkan penyakit campak adalah penyakit menular dan jangan dianggap remeh karena bisa menyerang anggota tubuh secara menyeluruh.
Melansir dari buku pedoman Surveilans Campak-Rubela yang disusun oleh kementerian Kesehatan, penyakit campak sangat menular yang sebabkan oleh virus dan bisa mengakibatkan kematian.
BACA JUGA:Detik-detik Pelaku Penjambretan Nasabah Bank BCA Cirebon Ditangkap di Surabaya
Penyebab penyakit campak adalah Morbillivirus yang merupakan virus RNA. Virus tersebut akan menyerang anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah divaksin, sehingga tidak kebal terhadap virus.
Dengan gejala, seperti demam, batuk, dan pilek. Jika penyakit campak tidak diobati, hal itu dapat menyebabkan komplikasi penyakit dalam tubuh, seperti infeksi telinga.
Masa inkubasi penyakit campak adalah 7-18 hari. Jika dibuat rata-rata, masa inkubasi virus penyakit ini ialah 10 hari.
BACA JUGA:Kiat Sukses Budidaya Lebah Klanceng dari Pemilik Imah Teuweul Kuningan, Masih Bisa Cuan
Ciri-ciri Campak pada Dewasa, Melansir situs Healthline, berikut ini gejala campak pada dewasa yang perlu kamu ketahui:
1.Demam, batuk dan flu
2.Bintik-bintik kecil
3.Ruam di seluruh tubuh
4.Ruam menjadi kerak
BACA JUGA:Ironis! Mahasiswa UI Tewas tertabrak Pensiunan Polisi, Almarhum Malah Ditetapkan Jadi Tersangka
Mengutip situs Healthline, secara khusus tak ada obat sakit campak pada orang dewasa dan anak. Hal itu karena virus dan gejalanya akan menghilang dalam waktu 2-3 minggu.
Pada umumnya, dokter akan memberikan obat antibiotik dan obat anti-virus untuk mencegah penyebaran virus di dalam tubuh.
Seseorang yang terkena penyakit campak juga bisa mengonsumsi parasetamol untuk menurunkan gejala demam yang biasanya terjadi.
Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk melakukan vaksin campak (vaksin MR) supaya dapat mencegah penularan yang dapat terjadi lagi.
BACA JUGA:PARAH! Pria Ngaku Menemukan Bayi Padahal Anak Sendiri dengan Selingkuhan, Berakhir di Penjara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: