Film Riddick Dinilai Gagal di Pasaran, Vin Diesel Tetap Kembali untuk Sekuel Terbaru Riddick: Furya
Vin Diesel kembali bermain di film Riddick: Furya. Foto:-Tangkapan layar-Twitter
Dia merupakan sosok petarung tak terkalahkan yang menjadi buronan di seluruh planet.
Dalam film keempat ini dikisahkan, Riddick berhasil kembali ke dunia asalnya. Sebuah tempat yang hampir tidak dia ingat dan yang ditinggalkan dalam reruntuhan oleh Kekaisaran Necromonger.
Nah, di planet ini semua keseruan akan terjadi. Riddick yang selama ini selalu sendirian justru bertemu dengan Furyan lainnya.
BACA JUGA:Daftar 6 Menu Sarapan yang Enak Tapi Berbahaya, Hati-hati Ya
BACA JUGA:Cirebon Film Maker Bakal Membuat Film Horor Jenglot
Penduduk Furya sedang berjuang untuk mempertahankan eksistensi mereka dan sedang melawan musuh yang baru.
Dan beberapa dari Furyan ini lebih mirip Riddick daripada yang pernah dia bayangkan.
“Penggemar legiun kami telah menuntutnya selama bertahun-tahun, dan sekarang kami akhirnya siap untuk menghormati ajakan bertindak mereka dengan Riddick: Furya," demikian dikatakan Twohy dilansir dari EW.
"Kolaborasi saya dengan Vin dan One Race telah berlangsung selama 20 tahun, karena bersama-sama kami telah membuat tiga film, dua video game, produksi anime, dan komik gerak untuk internet,” lanjutnya.
“Acara layar lebar baru ini akan kembali ke Riddick's homeworld, di mana kita akhirnya bisa menjelajahi asal-usul Riddick," tutupnya.
BACA JUGA:Sudah Deklarasi, Sutardi Makin Serius Maju Sebagai Bakal Calon Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon
Planet Furya ini merupakan planet tempat hidupnya para pejuang yang tangguh. Ini merupakan dunia mati dalam sistem Furyan, sebuah ras yang berkembang dengan pesat.
Planet ini jarang dikunjungi karena memiliki orbit eksentrik yang membuatnya sulit untuk dipetakan dan juga dianggap terkutuk.
Beberapa penggemar menduga bahwa Furya mungkin merupakan planet yang aktif secara vulkanik, karena orbitnya yang eksentrik, yang kemungkinan akan membuat gaya pasang surut dan geologis berfluktuasi.
Sehingga menciptakan lingkungan yang lebih keras dan memaksa setiap populasi makhluk hidup untuk beradaptasi dan menjadi lebih keras, termasuk ras manusia yang menetap di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: