PGRI Kecewa, Usulan Kendaraan Operasional Tidak direalisasi

PGRI Kecewa, Usulan Kendaraan Operasional Tidak direalisasi

RUTIN. Ketua PGRI Kabupaten Cirebon melakukan monitoring program donor darah yang rutin digelar selama tiga bulan sekali.-Samsul Huda-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - PGRI Kabupaten Cirebon dibuat kecewa pemerintah daerah. Pasalnya, usulan kendaraan operasional ke Bupati Cirebon tidak direalisasi. Padahal, kendaraan tersebut untuk menunjang mobilisasi kegiatan organisasi guru.

"Tahun kemarin kita sudah meminta ke pak bupati. Dan sudah dapat rekomendasi mendapat kendaraan operasional. Tapi, tidak direalisasikan oleh bappelitbang dan BKAD," kata Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Yeyet Nurhayati SPd, disela-sela acara rutin donor darahd di gedung PGRI, Rabu (15/2).

Ia mengaku, heran rekomendasi bupati kok bisa tidak direalisasikan. Padahal, bupati punya kebijakan. Tidak seperti di daerah lain, organisasi guru diperhatikan.

Tidak hanya itu, bangunan dan tanah saja statusnya masih milik Pemkab Cirebon. Sifatnya pinjam pakai. Bukan hibah. "Gak tau kenapa, sementara kendara operasional PGRI itu untuk mobilisasi kegiatan organisasi guru," terangnya.

BACA JUGA:HUJAN BADAI Wilayah Kota Cirebon Diterpa Hujan dan Angin Kencang

BACA JUGA:Richard Eliezer Sudah Divonis, Berikut Ini Respons Polri, Akan Dipecat?

Dalam kesempatan itu juga Yeyet menyampaikan, meski kurang perhatian pemerintah daerah terhadap PGRI. Namun, kegiatan PGRI tetap berjalan. Seperti donor darah yang rutin digelar setiap tiga bulan sekali. Kegiatan ini lebih kepada gerakan sosial masyarakat.

"Kami tidak diam. Walaupun usulan atau permintaan kami tidak di ACC oleh pemerintah daerah," katanya.

Menurutnya, hasil donor darah yang dilakukan oleh para guru pun maksimal. Lebih dari 100 labuh atau 167 labuh. Bahkan bisa sampai 200 labuh. "PMI - nya aja kalah dari capaian labuh setiap menggelar donor darah. Dan itu diakui sendiri oleh PMI-nya langsung," tuturnya.

Yeyet menjelaskan gerakan donor darah ini, sebagai upaya untuk menjaga stok darah di PMI tetap aman. Dan pihaknya konsisten dengan program tersebut. Bahkan, tingkat antusias para pendonor begitu besar.

BACA JUGA:MOLOR 1 JAM, Rapat Paripurna Pansus Gagal Bayar Pemkab Kuningan

BACA JUGA:Detik-detik Richard Eliezer Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Hakim Memutuskan Terbukti Bersalah

"Kami ingin terus bisa berkontribusi dalam misi kemanusiaan. Kebutuhan darah kan sangatlah tinggi. Jangan sampai stok di PMI kosong,” imbuhnya.

Artinya, manakala stok darah aman dapat segera mengatasi kebutuhan. Makanya, kata ibu tiga anak itu, tak pernah bosan menjalankan program tersebut.

"Sejak dilantik, program donor darah per tiga bulan, tak pernah alfa. Selalu diisi. Dan kita prioritaskan pesertanya dari anggota PGRI. Tapi, ada saja dari luar ikut mendonorkan darah," tandasnya.

BACA JUGA:Kepala Desa Karangbaru Kuningan Dituntut Mundur, Berikut Rincian Kesalahannya

BACA JUGA:VIRAL! Mang Gareng Pedagang Mie Yamien Cirebon, Sering Dikira Anggota Polisi dan Dijuluki Pak Kasat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: