Pro dan Kontra Putusan PN Jakarta Pusat Soal Penundaan Pemilu 2024

Pro dan Kontra Putusan PN Jakarta Pusat Soal Penundaan Pemilu 2024

--

JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Berbeda dengan mayoritas politisi yang ingin Pemilu 2024 segera dilaksanakan.

Politikus Gerindra Arief Poyuono menilai putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) yang memerintahkan penundaan Pemilu 2024 sudah tepat.

BACA JUGA:75 Tahun British Council, Ridwan Kamil Kuatkan Hubungan Kerja Sama

"Ini baru suara Tuhan yang tidak menginginkan Indonesia berantakan jika mengelar pemilu tahun depan, karena kita masih butuh Jokowi untuk pimpin Indonesia," kata Arief dalam keterangannya, Kamis 2 Maret 2023.

Arief menilai putusan itu membuat Indonesia memiliki waktu untuk mendapatkan tokoh yang mumpuni memimpin tanah air.

"Saya, kan, pernah ngomong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk transparan membuka sistim informasi partai politik (SIPOL) menunjukkan ada tekanan yang kuat dan menakutkan bagi KPU."

BACA JUGA:Yusril Ihza Mahendra Langsung Beraksi atas Putusan PN Jakarta Pusat Terkait Penundaan Pemilu 2024

"Tekanan dan ketakutan ini akan membahayakan proses pemilu dan akan mengancam stabilitas negara dan proses politik dimasa depan," kata dia.

Arief mengatakan sudah saatnya proses pemilu dihentikan sampai terbentuk KPU yang independen dan kredibel.

Dia juga menilai Prima merupakan partai yang jujur dan bersih yang dibidani oleh anak-anak muda yang ingin membangun politik bersih, tetapi dicurangi oleh KPU.

BACA JUGA:Pertamina Lakukan Simulasi Penanggulangan Keadaaan Darurat di SPBE Kuningan

Menurutnya, kehadiran Partai Prima memang mengancam suara pemilih partai-partai besar yang mengeklaim nasionalisme, tetapi gagal membuktikan komitmennya.

"Partai Prima ditakuti akan menggerus suara rakyat dalam legislatif, apalagi rakyat berkali-kali dibuat kecewa oleh wakil-wakilnya di DPR," kata dia.

Dia meminta KPU mematuhi putusan PN Jakpus. Pemerintah dan KPU harus tunduk pada putusan dan menunda pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase