Dahlan Iskan Sebut Al Zaytun Miniatur Masa Depan Indonesia, Ini Alasannya
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan sebut Mahad Al Zaytun sebagai miniatur masa depan Indonesia. -IAI Al Azis-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Mantan Menteri BUMN menyebutkan jika Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun sudah sangat mandiri. Seluruh kebutuhan, terutama pangan, bisa dipenuhi oleh usaha ponpes itu sendiri.
Bukan saja kebutuhan pangan untuk 8000 santri. Tapi juga kebutuhan karyawan, tenaga pengajar dan yang terlibat, bisa diusahakan oleh pondok itu.
Karena kemandirian tersebut, Dahlan Iskan pun menyebut jika Ponpes Al Zaytun merupakan miniatur masa depan Indonesia. Jika Al Zaytun saja bisa, seharusnya Indonesia juga bisa.
Dahlan mengungkapkan hal tersebut ketika dicegat para wartawan di lobi penginapan di komplek pondok tersebut. Dahlan memang harus meninggalkan Al Zaytun lebih awal karena ada kegiatan lain di Magetan Jawa Timur.
BACA JUGA:Melihat Gerakan Komunitas Duda Rangda Se-Indonesia, Sudah Punya Anggota 3900 Orang
Dahlan Iskan selama di Indramayu ada tiga agenda penting. Pertama mengunjungi galangan kapal milik pondok tersebut di pantai Eretan Kandanghaur pada Jumat sore lalu. Kunjungan itu langsung diterima oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun Syeh Panji Gumilang.
Kedua, senam Dahlan Iskan Style di Palagan Agung pondok tersebut pada Sabtu pagi. Senam itu dihadiri ribuan siswa dan para dewan guru. Juga diikuti oleh tim senam dari desa sekitar pondok.
Ketiga, memberikan orasi ilmiah di acara wisuda Institut Agama Islam Al Zaytun Indonesia (IAI Al Azis). Dalam orasinya, Dahlan Iskan juga menjelaskan banyak hal. Termasuk soal kemandirian pondok yang berlokasi di Mekarjaya, Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu itu.
Selain tiga agenda itu, Dahlan juga berdiskusi dengan pimpinan Ponpes Al Zaytun Syeh Panji Gumilang. Dahlan pun berkeliling komplek yang begitu luas, melihat secara langsung kegiatan kemandirian pondok yang tak terlalu jauh dari tol Cipali itu.
BACA JUGA:Gedung Megah dengan Nama Presiden Soeharto di Al Zaytun Indramayu, Luasnya 20 Ribu Meter Persegi
“Pesantren ini mandiri. Semua kebutuhan pangannya dicukupi dari lahan yang ada di pondok ini,” ucap Dahlan.
“Berasnya dicukupkan dari sini. Kemudian 9 bahan pokok juga sudah bisa diusahakan dari hasil pondok ini. Beras, sayur, daging, telur, buah, garam dan minyak. Semua dicukupkan dari hasil jerih payah pondok ini,” tandas Dahlan lagi.
Hal itu, jelas Dahlan, menandakan pondok ini memang sudah merdeka. Maka wajar jika pondok terebut slogannya juga “merdeka”.
“Merdeka sampai ke batinnya. Semuanya merdeka. Dan tidak tergantung kepada pihak lain. Ini yang saya sebut sebagai miniatur masa depan Indonesia,” ungkap Dahlan Iskan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: