Inilah Profil Singkat KH Faqih Maskumambang Pendiri NU, Mbah Buyut Panji Gumilang

Inilah Profil Singkat KH Faqih Maskumambang Pendiri NU, Mbah Buyut Panji Gumilang

Makam KH Faqih Maskumambang di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.-@ISLAM RAMAH-Facebook

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang ternyata masih keturunan dari salah satu ulama penting dalam berdirinya NU, yaitu KH Faqih Maskumambang.

Panji Gumilang menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan pengurus PCNU Kabupaten Indramayu beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Beredarnya Nomor WhatsApp Wakil Bupati Cirebon Tawarkan Program Bantuan Terbukti Hoaks

“Mbah Buyutku itu Nahdlatul Ulama (NU), bukan sembarang NU. Tapi yang mendirikan NU,” kata Panji dihadapan pengurus PCNU Kabupaten Indramayu.

Lalu siapakah sosok KH Faqih Maskumambang yang merupakan mbah buyut Panji Gumilang pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun.

Melansir dari berbagai sumber, bahwa KH Faqih Maskumambang yang menjadi wakil dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.

BACA JUGA:Sevilla Raih Trofi Liga Europa ke-7, Usai Kalahkan AS Roma dalam Adu Pinalti

Beliau lahir sekitar tahun 1857 di desa Sembungan Kidul, Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik Jawa Timur. Tepatnya 40 KM dari kota Surabaya.

Beliau adalah putra dari Kyai Abdul Jabbar dan Nyai Nurismah. Nama asli beliau adalah KH. Muhammad Faqih, kemudian dipanggil dengan Kyai Faqih Maskumambang.

KH Faqih Maskumambang masih keturunan darah biru baik dari ayah maupun ibu. Kyai Abdul Jabbar masih keturunan dari Raja Mataram yaitu Jaka Tingkir dan nasabnya bersambung sampai Sunan Giri sedangkan Nyai Nurismah merupakan putri Kyai Idris Kebondalem Burno Bojonegoro.

BACA JUGA:Tak Dianggap Banyak Orang, Syekh Panji Gumilang Justru Serius, Soal Apa Itu?

 Sehingga tidak diragukan dan tidak mengherankan lagi ketika Kyai Faqih menjadi seorang ulama yang dihormati dan disegani.

Kyai Faqih Maskumambang saat masih muda mengenyam pendidikan agama  di Makkah Al-Mukaromah sebagaimana tradisi ulama-ulama terdahulu untuk memantapkan ilmu yang didapatkannya.

Beliau belajar dengan ulama-ulama Haramain salah satunya yaitu Syaikh Mahfudz at Termas. Selama belajar di tanah suci, beliau banyak bertemu teman dari Indonesia yang sama-sama belajar di tanah Suci.

BACA JUGA:Acep dan Pimpinan Daerah Asal PDI Perjuangan Bertemu Ganjar di Semarang: Yakin Menang

Yaitu Hadratussyaikh KH. Hasyim As’ari dan Kiai Munawwir Krapyak, dan mereka berkawan karib hingga sama-sama berjuang mendirikan Nahdlatul Ulama.

Singkat cerita akhirnya KH Faqih Maskumambang menjadi pengasuh Pesantren Maskumambang menggantikan ayahnya.

Awalnya beliau hanya berani mendidik masyarakat disekitar pesantren saja itupun sebatas membaca Al-Qur’an, tafsir dan fiqih.

 BACA JUGA:TERCENGANG! Panji Gumilang Ternyata Keturunan Pendiri NU

Namun lambat laun dalam pengasuhan KH Faqih Maskumambang, pesantren yang di Asuhnya semakin berkembang pesat.

Hingga santri yang belajar di Pesantren tidak hanya dari lingkungan sekitar pesantren Maskumambang sendiri, namun mulai berkembang dari berbagai wilayah. Begitu juga dengan pelajaran yang diajarkan juga mulai berkembang pada cabang ilmu-ilmu lainnya.

BACA JUGA:Hore! Presiden Godok Rencana Kenaikan Gaji PNS 2024 Mendatang

Kyai Faqih memiliki kedekatan tersendiri dengan Hadratussyaikh karena senasib dan satu perjuangan dalam mencari ilmu di Makkah.

Hubungan mereka semakin akrab tatkala mereka mendirikan NU pada 16 Rajab 1344 H di kota Surabaya. Mereka berdua adalah pemimpin dan wakilnya, dimana Kyai Faqih menjadi Wakil Rais Amm. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase