8 Hal Klarifikasi Tim Ridwan Kamil ke Panji Gumilang, Diminta Secara Tertulis, Tak Jawab Langsung
Syekh Panji Gumilang menerima tim Investigasi Pemprov Jabar yang dibentuk Gubernur M Ridwan Kamil. -Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
BACA JUGA:Inilah Syarat Baru untuk Membuat SIM
Berikut beberapa poin klarifikasi yang akan dilakukan kepada Panji Gumilang:
- Tata cara salat Idul Fitri tidak biasa
- Pernyataan Al-Zaytun yang menganut mazhab Ahmad Soekarno
- Al-Quran yang disebut karangan Nabi Muhammad
- Taubat zinah dengan membayar uang
- Mengubah salam dan menyanyi lagu Yahudi
- Menyebut tanah suci adalah Indonesia
- Wanita boleh jadi imam dan khatib shalat Jumat
- Pernyataan masjid tempatnya orang frustasi, kikir dan kecewa
Terkait dengan poin yang diklarifikasi tersebut, sebelumnya Panji Gumilang sebenarnya telah menjelaskan apa yang menjadi pernyataannya.
Misalnya mengenai Mahzab Bung Karno. Ditegaskan syekh bahwa dirinya bermahzab pada Bung Karno dalam hal pembaruan. Kemudian bermahzab pada Presiden Soeharto dalam hal pembangunan.
BACA JUGA:Kejutan Bakal Dihadirkan PDI Perjuangan Saat Puncak Acara Bulan Bung Karno Siang Ini
Sehingga pernyataannya terkait mahzab tersebut, bukan dalam hal keagamaan. Tetapi dalam hal pembaharuan dan pembangunan.
Sedangkan terkait tanah yang suci adalah Indonesia, tidak berkaitan dengan tanah suci umat Islam yalni Makkah dan Madinah.
Ketua Dewan Pengawas LKM Rahmatan Lil Alamin, Datuk MYR Agung Sidayu menyampaikan, soal pernyataan Indonesia tanah yang suci berasal dari potongan video yang tidak tuntas memuat penjelasan. Di mana sesungguhnya, Syekh Panji Gumilang sedang membicarakan nasionalisme. Bukan dalam konteks ibadah.
Menurutnya, dalam Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, juga memuat syair mengenai Tanah yang Suci. Terutama dalam Lagu Indonesia Raya 3 Stanza.
BACA JUGA:Pelan-pelan Pak Erick Thohir! Indonesia Resmi Tuan Rumah Piala Dunia U-17
Lagu tersebut memang terbiasa dinyanyikan di Mahad Al Zaytun dalam berbagai kesempatan, untuk memperkuat dan menanamkan rasa nasionalisme di kalangan santri.
"Nasionalisme dimulai dari kecintaan terhadap lagu kebangsaan, kemudian di wujudkan dalam kehidupan keseharian," kata MYR Agung Sidayu.
Tentu saja, pernyataan tersebut tanpa tendensi atau maksud untuk mensucikan Tanah Air Indonesia. Apalagi meng-uderesitimate Mekkah.
Sementara itu, terkait klarifikasi yang dilakulan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat mengatakan pihaknya ingin melakukan konfirmasi atas kegiatan di Mahad Al-Zaytun itu sesuai dengan kewenangannya.
BACA JUGA:Resmi! FIFA Tunjuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: