Saat Syekh Panji Gumilang Membetulkan Namanya: Panji Gumilang Itu Nama Medsos yang benar Ada AS-nya
Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang mengoreksi namanya di undangan Tim Gubernur Jabar.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Syekh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang pimpinan Mahad Al Zaytun sempat dua kali mengoreksi tim investigasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang berjumpa dengan dirinya.
Yang pertama terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis, 22, Juni 2023. Di hari yang sama, pria kelahiran Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur itu, juga menghadapi demo dari ribuan masyarakat.
Saat menemui Ketua Tim Investigasi Pemprov Jabar, Prof Dr H Badruzaman, pemimpin Mahad Al Zaytun tersebut sempat membacakan surat undangan yang diterima.
"Nama saya itu, depannya ada AS-nya. Panji Gumilang itu, nama di medsos," kata dia, dalam video yang dipublikasikan Mahad Al Zaytun.
BACA JUGA:Dusun yang Hilang Dibangun Bandara Kertajati, Warga Belum Peroleh Manfaat, Keliru Sejak Lahir
Ditegaskan juga bahwa AS tersebut merupakan singkatan. Sehingga namanya yang benar adalah Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang.
"AS-nya itu Abdussalam Rasyidi. Jadi Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang," katanya, meluruskan penulisan namanya dan minta dikoreksi.
Pada kesempatan lain usai bertemu dengan tim yang dibentuk oleh surat keputusan Gubernur Jabar, Syekh Panji Gumilang mengaku, dalam rapat itu juga diawali dengan penyampaian agar namanya ditulis dengan benar.
Syekh Al Zaytun memang sempat menerima tim dari gubernur. Kemudian memenuhi undangan ke Gedung Sate. Namun dirinya menolak proses tabayun dilakuakn di gedung pemerintahan.
Baginya, tidak pas bertanya soal Al Zaytun tetapi dilakukan bukan di lingkungan kampus. Sehingga pembicaraan yang dilakukan, tidak akan sesuai dengan konteksnya.
Karenanya dia minta agar dibuat gambaran pertanyaan tertulis. Selanjutnya daftar pertanyaan tersebut akan dibahas saat pertemuan di Mahad Al Zaytun. Karenanya, versi dari Syekh Panji Gumilang, dirinya menantikan tim tabayun dan datang ke kampus di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
Di sisi lain, tim bentukan gubernur Jabar menilai Syekh Panji Gumilang tidak kooperatif. Misalnya, tidak mau menerima adanya perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ketika berkunjung ke Al Zaytun.
Kemudian saat pertemuan di Gedung Sate, Panji Gumilang juga enggan klarifikasi dan wawancara itu, dihadiri oleh perwakilan dari MUI yang meurpakan bagian dari tim dan dibentuk atas surat keputusan gubernur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: