Sejarah Hidup Panji Gumilang Sebelum Mendirikan Al Zaytun, Sering Pindah-pindah Pesantren Waktu Kecil
Sejarah hidup Syekh Panji Gumilang dan kisah pendirian Mahad Al Zaytun di Indramayu.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com
Bahkan, turut mendukung Dr Nurcholish Madjid terpilih lagi menjadi ketua Umum HMI. Dia mengakui, banyak mendapatkan dimensi pemikiran lewat beragam diskusi yang dilakukan semasa di kampus itu.
"Di Ciputat begitu banyak diskusi. Banyak gagasan. Termasuk bagaimana membangun masa depan bangsa dan umat," katanya kepada Dahlan Iskan.
Di Banten, sempat mengajar di Madrasah Matla'ul Anwar. Kemudian dipanggil Moh Natsir ke Jakarta karena punya kemampuan Bahasa Arab dan Inggris yang bagus.
Dari situ, Panji dapat kesempatan untuk bekerja di luar negeri yakni Rabithah Alam Islami.
Panji ditempatkan di Malaysia, tepatnya di Kota Kinabalu. Selama 10 tahun, dia berkarir di lembaga itu, tepatnya di Negara Bagian Sabah.
Beres merantau, barulah berencana mewujudkan Al Zaytun. Ide dari Syekh Panji Gumilang sempat ditolak sana-sini. Sampai dia akhirnya menemukan 20 orang yang bersedia membantu.
Mereka menyepakati membeli tanah yang luas. Bahkan sempat mencari-cari sampai Sukabumi, Banyuwangi, lalu ke Subang. Hingga akhirnya ketemulah Kecamatan Gantar, di Kabupaten Indramayu.
Mulanya, lembaga yang berada di bawah Yayasan Pesantren Indonesia itu, akan diberi nama At-Tin. Tapi, keburu dipakai untuk Masjid At-Tin yang merupakan nama dari Tien Soeharto, istri Presiden RI.
BACA JUGA:Cegah Kolesterol Naik Pasca Makan Daging Kurban, Inilah Rekomendasi Penawarnya
Panji lantas memiih nama Zaitun. Kebetulan dalam salah satu ayat disebutkan berdampingan yani: Tuhan bersumpah demi Tien dan Zaytun.
Karena itu, lahirnya Al Zaytun adalah perpaduan dari pendidikannya mulai dari Gontor, Ciputat hingga merantau di luar negeri selama 10 tahun.
Itulah sejarah hidup Syekh Panji Gumilang dan pendirian Mahad Al Zaytun yang berada di Kabupaten Indramayu bagian barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
