Reaksi Ilham Aidit Diundang ke Al Zaytun: Jadi tiba-tiba ada anak komunis yang diunang ke pesantren

Reaksi Ilham Aidit Diundang ke Al Zaytun: Jadi tiba-tiba ada anak komunis yang diunang ke pesantren

Ilham Aidit hadir di Mahad Al Zaytun saat peringatan 1 Muharram.-Mahad Al Zaytun-radarcirebon.com

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Ilham Aidit menjadi salah satu tokoh yang diundang dalam acara 1 Muharram di Mahad Al Zaytun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten INDRAMAYU.

Syekh Panji Gumilang menugaskan secara khusus menantunya, untuk mengundang Ilham Aidit ke Al Zaytun dan menyampaikan orasi.

Mendapatkan undangan tersebut, Ilham mengaku sangat kaget. Mengingat selama ini, orang mengenal dirinya sebagai anak dari tokoh komunis Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit dan selama ini dicap musuh bangsa.

"Jadi saya sangat kaget, suatu pagi terima WA dari Mas Eji ketua panitia acara 1 Muharram yang mengundang saya. Nggak menyangka atau nggak pernah mimpi, diundang hadir pada sebuah acara yang meriah ini," kata Ilham mengawali orasinya.

BACA JUGA:Anggaran Kajian Akademik CDOB Cirebon Timur Sudah Disiapkan di APBD-P 2023, FCTM: Segera Dilakukan

Dia tidak menampik, wajar saja kalau kaget dengan undangan tersebut. Apalagi yang menyampaikan adalah pesantren.

"Khususnya, karena orang mengenal saya sebagai Ilham Aidit, anaknya Pak Aidit yang adalah orang yang selama puluhan tahun didaulat sebagai musuh bangsa," tuturnya.

Kendati demikian, dia memutuskan untuk hadir. Apalagi yang menyampaikan undangan adalah Syekh Panji Gumilang melalui menantunya.

"Jadi tiba-tiba ada anak komunis yang diundang ke pesantren. Tapi di situ saya melihat kebesaran hati, terbukanya wawasan, pikiran, seorang Syekh Panji Gumilang," ungkapnya.

BACA JUGA:Direspon Santai oleh Mahfud MD, Panji Gumilang Akhirnya Cabut Gugatan Perdata Rp5 Triliun

Bahkan saat menyampaikan undangan, menantu Syekh Panji Gumilang juga mengutarakan prolog yang menjadi latar belakang dari permintaan agar dirinya hadir.

"Itu disampaikan oleh Mas Eji. Buat kami tidak ada bedanya. Kiri, kanan, tengah, itu pernah sama-sama membangun bangsa ini," tuturnya.

Kemudian, Ilham Aidit menceritakan momen saat Laksamana Maeda memberikan tempatnya di Jakarta, Juni 1945.

Laksamana Maeda mengatakan, Soekarno dan kawan-kawan harus membuat dan menyepakati dasar negara, karena sebentar lagi akan merdeka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: