Wah, ‘Kiamat’ Sudah Dekat, Dipredeksi bakal Landa Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.-Ist/tangkapan layar-radarcirebon.com
Di antara yang paling terdampak dengan Indonesia adalah minyak mentah kelapa sawit atau CPO. Hal ini bakal berimplikasi langsung dengan harga minyak goreng.
“Tapi kalau sunflower enggak keluar dari Ukraina harga minyak goreng melonjak tinggi, makanya CPO kita pasti kena," ujarnya.
“Fenomena global akan mempengaruhi dan merembes ke seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia yang harus kita waspadai," tegas Sri Mulyani.
Bila ini terjadi, bukan tidak mungkin inflasi akan meningkat. Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan insentif fiskal sebesar Rp 330 miliar bagi daerah yang sukses mengendalikan inflasi.
Insentif fiskal ini, katanya, akan diberikan tiga kali sehingga totalnya mencapai Rp 1 trilliun pada tahun ini.
"Pemberian hadiah untuk insentif fiskal ini diharapkan makin memfokuskan daerah-daerah dalam penanganan inflasi terutama antifipasi El Nino, musim kering dan berbagai risiko,” ujarnya.
Sri Mulyani pun meminta daerah tetap waspadai ancaman inflasi. “Terutama dari yang berasal non-moneter dan non-core inflation," ungkap Sri Mulyani lagi.
El Nino berpotensi menganggu produksi beras sebesar 1,2 juta ton, dari proyeksi produksi beras 34 juta ton. Sementara itu, Black Sea Grain Initiatives, imbas dari perang Rusia dan Ukraina, akan berpengaruh terhadap Indonesia. Hal ini karena bahan pangan masih dipengaruhi oleh produk pangan, seperti gandum hingga biji bunga matahari.
BACA JUGA:Raih 8 Penghargaan di tingkat Asia Pasifik, Contact Center PLN Lanjut e Level Global
Sebelumnya, Sri Mulyani telah memastikan penyaluran bantuan sosial atau bansos pangan, berupa beras akan dilanjutkan pada akhir tahun ini. Dia mengungkapkan bantuan ini akan diberikan kepada 21,35 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Adapun, setiap KPM akan menerima 10 kg bantuan beras per bulannya sejak Oktober hingga Desember 2023.
“Saya sampaikan tadi akan ada tambahan bansos ke masyarakat paling rentan Oktober, November dan Desember dengan memberikan 10 kg beras per bulan," kata Sri Mulyani.
Mantan pejabat Bank Dunia ini menegaskan tambahan bantuan sosial yang diperlukan agar kelompok paling rentan bisa terjaga dari tekanan dan guncangan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: