Kisah Mbah Muqoyyim Mufti Keraton Kanoman Cirebon Menolak Kompromi dengan VOC, Pilih Meninggalkan Istana

Kisah Mbah Muqoyyim Mufti Keraton Kanoman Cirebon Menolak Kompromi dengan VOC, Pilih Meninggalkan Istana

Situs Makam Mbah Muqoyyim di Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Foto: -tangkapan layar/Internet-

Kisah Mbah Muqoyyim Rela Meletakkan Jabatan di Keraton Kanoman Cirebon Lalu Mendirikan Buntet Pesantren

RADARCIREBON.COM - Mbah Muqoyyim salah satu ulama besar asal Cirebon. Pernah menjadi mufti di Keraton Kanoman Cirebon lalu mundur dan mengembara.

Mbah Muqopyyim mundur dari jabatannya sebagai Mufti Keraton Kanoman Cirebon lantaran tidak terima bekerja sama dengan VOC.

VOC adalah perusahaan multinasional asal Belanda yang pada saat itu sudah mencengkramkan cakarnya di Nusantara. Menguasai kerajaan dan jalur perdagangan.

Pengaruh VOC di sejumlah kerajaan dan kesultanan yang ada di Nusantara cukup besar. Termasuk di Cirebon. 

BACA JUGA:Tradisi Unik Keraton Kanoman Cirebon, Gong Sekati Dikeluarkan

BACA JUGA:Nasi Jimat Keraton Kanoman Cirebon, Gabah Dikupas Satu per Satu Sambil Baca Salawat

Mbah Muqoyyim sebagai seorang mufti yang memiliki tugas berat mengawal hukum dan syariat Islam, tidak terima urusan agama dicampuri oleh VOC.

Dia tidak mau berkompromi dengan VOC. Kemudian pergi memilih tinggal di luar istana dan mendidik umat.

Mbah Muqoyyim kemudian mendirikan sebuah pondok pesantren yang menjadi cikal bakal Buntet Pesantren saat ini. 

Dikutip dari laman buntetpesantren.id, pondok pesantren ini didirikan sekitar abad 18 masehi. 

BACA JUGA:Kiai Abbas Buntet Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional dari Cirebon, Begini Sepak Terjangnya

BACA JUGA:Kiai Abbas Cirebon dan Sejarah Resolusi Jihad, Tokoh Kunci Pertempuran 10 November di Surabaya

Lokasinya di Desa Bulak kurang lebih 500 meter jaraknya dari lokasi Buntet Pesantren sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: