Orang Baduy Dalam pun Ikuti Kasus Vina

Orang Baduy Dalam pun Ikuti Kasus Vina

Masyarakat di Baduy Dalam ternyata mengetahui kasus Vina Cirebon. Foto diambil di area Baduy Luar. -Dokumen Pribadi-radarcirebon.com

Baduy Dalam memiliki 3 kampung. Kampung-kampung itu bertugas mengakomodir kebutuhan dasar semua masyarakat Suku Baduy. Tugas ini dipimpin oleh Pu'un selaku ketua adat tertinggi dibantu dengan Jaro sebagai wakilnya. 

Kampung Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo adalah 3 kampung tempat Suku Baduy Dalam tinggal. Sementara Baduy Luar tinggal di 50 kampung lainnya yang berada di bukit-bukit Gunung Kendeng.

Suku Baduy pada umumnya menggunakan bahasa dengan dialek Sunda Banten. Bahasa itu sebagai alat komunikasi dengan masyarakat luar. Walau pada umumnya mengerti bahasa Indonesia.

BACA JUGA:Bira Pangkas Rambut Hadir Cabang Kedua, Pangkas Rambut Cukup Rp 20 ribu

Soal bahasa Indonesia, mereka memang tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Karena masyarakat itu tidak mengenal sekolah. Otomatis tidak menegenal budaya baca-tulis.

Usaha pemerintah untuk membangun fasilitas sekolah di wilayah tersebut ditolak keras olah masyarakat Baduy. Penididikan berlawanan dengan adat istiadat mereka. 

Kepercayaan yang dianut oleh Suku Baduy atau masyarakat Kanekes sendiri sering disebut dengan Sunda Wiwitan. Namun inti dari kepercayaan itu adalah pikukuh atau kepatuhan kepada adat. 

Mata pencaharian masyarakat Baduy adalah bertani secara nomaden. Mereka juga menjual buah-buahan yang didapatkan dari hutan. 

BACA JUGA:Sukses Menambah Pelanggan, Kunci Membaiknya Kinerja PLN 2023, Terbanyak dari Golongan Rumah Tangga

Mereka tidak menanam singkong. Mereka dilarang beternak kambing dan sapi. Hanya mereka boleh makan daging sapi. Tapi tidak boleh makan daging kambing. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: