Kadisbudpar Kabupaten Cirebon Kritik FGD Blue Print Pembangunan: Pelaksanaan Ini Harus Dievaluasi

Kadisbudpar Kabupaten Cirebon Kritik FGD Blue Print Pembangunan: Pelaksanaan Ini Harus Dievaluasi

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbupar) Kabupaten Cirebon, Drs Abraham Muhammad MSi sedang menyampaikan kritik dihadapan forum group discussion mengenai blue print pembangunan Kabupaten Cirebon, Rabu 19 Juni 2024.-Andri Wiguna-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Forum group discussion (FGD) dengan tema Blue Print Pembangunan Cirebon yang digelar Rabu 19 Juni 2024 di ruang Nyimas Gandasari dikritik oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Cirebon, Drs Abraham Muhammad MSi.

Hal ini setelah Abraham mendapat giliran berbicara di sesi diskusi tanya jawab pada kesempatan tersebut.

Pada acara yang juga dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Drs Wahyu Mijaya dan Prof Dr Rokhmin Dahuri, dosen sekaligus politisi PDI Perjuangan, Abraham tanpa Tedeng aling-aling langsung mengomentari acara tersebut.

Menurutnya, istilah blue print atau cetak biru pembangunan harusnya dibuat dan disusun oleh Kepala daerah terpilih bukan digelar saat ini oleh Pj Bupati yang secara aturan tugasnya hanya melanjutkan capaian RPJMD dari pejabat sebelumnya.

BACA JUGA:Jokowi Tegaskan Tidak Bansos Untuk Korban Judi Online

BACA JUGA:DAIKIN Sambangi Politeknik Negeri Indramayu, Gelar Kuliah Tamu

BACA JUGA:Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan, Pj Gubernur Ungkap Kendala Pembersihan Sampah di Jembatan Sapan

Runtutannya pun jelas, tahapannya dari Musrenbang, RPJMD, IKU, Renstra, OPD, Renja, RKA DPA serta harus ada payung hukum.

"Saya kira pelaksana acara ini harus dievaluasi, saya dapat undangan isinya terkait blue print pembangunan, hati-hati ketika mengatakan cetak biru pembangun, ini harusnya cukup kajian atau stadium general, jangan disebut sebagai blue print, karena diundangan yang saya terima ini acaranya blue print,"ujar Abraham.

Abraham juga menyinggung paparan Prof Rokhmin Dahuri dalam acara tersebut. Menurut Abraham, dengan paparan dan konsep pemikiran yang dimiliki ia menantang Prof Rokhmin untuk maju di Pilkada Kabupaten Cirebon mendatang.

"Saya terima kasih kepada Pak Rokhmin yang sudah bersedia membagi pengetahuannya, bagus sekali paparan konsepnya, tapi saya kira kalau bapak punya konsepan seperti itu harusnya maju Pilkada pak, bapak harus nyalon Bupati, Agar konsep-konsepnya bisa direalisasikan, jangan dibelakang saja kayak pecundang," imbuhnya.

BACA JUGA:Susun Strategi Perencanaan Pembangunan, Pemkab Cirebon Gelar FGD

BACA JUGA:Pamit dari PDI Perjuangan, Suhendrik: Niat untuk Mengabdikan Diri Kepada Masyarakat Cirebon Tidak Berubah

BACA JUGA:Mahasiswa Kecewa, Ingin Tahu Penyidik Kasus Vina Tahun 2016 dan Keterlibatan Iptu Rudiana

Sementara itu,  dalam upaya mengembangkan Kabupaten Cirebon, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon membuka diri terhadap berbagai kritik dan saran dari tokoh masyarakat setempat.

Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menegaskan pentingnya masukan dari berbagai pihak dalam forum yang telah dibentuk.

"Kami mengundang para tokoh masyarakat, seperti Prof. Rokhimin Dahuri untuk memberikan masukan demi kemajuan Kabupaten Cirebon.”

“Forum ini kami siapkan sebagai wadah bagi mereka untuk menyampaikan gagasan dan kritik konstruktif," ungkap Wahyu.

BACA JUGA:Wanita Tewas di Hotel Berstatus Mahasiswi, Pelaku Terancam Hukuman Mati

BACA JUGA:Sahabat Bang Ara Kurban Sapi di Majalengka

Wahyu menambahkan bahwa aspirasi yang diterima akan menjadi bagian penting dalam proses perencanaan pembangunan.

"Aspirasi dari berbagai pihak akan kami integrasikan dalam rencana pembangunan. Contohnya, masukan dari Prof. Rokhmin Dahuri sangat berguna bagi perencanaan kita," jelasnya.

Pemda Cirebon berkomitmen untuk terus mendapatkan masukan dari berbagai tokoh masyarakat.

"Kami harus mendengar suara dari semua elemen masyarakat. Dengan begitu, kita bisa menemukan solusi terbaik untuk berbagai permasalahan di Kabupaten Cirebon," ujar Wahyu.

BACA JUGA:Demo di Jalan Siliwangi Cirebon, Mahasiswa Bentangkan Spanduk 'Masih Percaya Polisi?'

Wahyu juga menyebut bahwa semakin banyak masukan yang diterima, semakin baik solusi yang dapat dihasilkan.

"Semakin banyak aspirasi yang kami terima, semakin banyak solusi yang bisa kita temukan. Aspirasi tersebut akan diprioritaskan dan diimplementasikan secara bertahap," tambahnya.

Forum ini direncanakan untuk diadakan secara berkelanjutan, tidak hanya sekali, agar dapat terus menerima masukan dari berbagai komponen masyarakat.

"Forum ini akan terus dilaksanakan agar kami bisa mendapatkan masukan lebih banyak dari berbagai kalangan masyarakat," tutup Wahyu. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase