Dari Penyuluhan Cegah Kenakalan Remaja UBHI Ciremai, Perkuat Benteng Diri, Ciptakan Generasi Muda Berkualitas

PENYULUHAN: UBHI Ciremai menggelar penyuluhan bertajuk Hentikan Kenakalan Remaja, Ciptakan Generasi Muda yang Berkualitas-PENERANGAN RS CIREMAI-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Kenakalan remaja seperti tawuran dan kekerasan menjadi perhatian serius di masyarakat akhir-akhir ini. Tak hanya membahayakan keselamatan dan kesehatan, aksi tawuran dan kekerasan juga telah berdampak negatif pada psikis dan masa depan mereka.
Menyikapi maraknya aksi tawuran dan kekerasan itu, Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Kampus Pengembangan Universitas Bhakti Husada Indonesia (UBHI) Ciremai menggelar Pengabdian Masyarakat berupa penyuluhan yang bertajuk Hentikan Kenakalan Remaja, Ciptakan Generasi Muda yang Berkualitas, Rabu (15/1) lalu.
Ketua tim Pengabdian Masyarakat, Bunga Farida SSi MKes mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan fase perkembangan yang penuh tantangan karena di periode ini terjadi perubahan fisik, psikologis, dan sosial yang signifikan.
Remaja juga cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, energi yang melimpah, dan keinginan besar untuk diakui dalam lingkungannya. “Namun, kurangnya pengalaman, pemahaman yang matang, dan pengawasan yang memadai dapat membuat remaja rentan terlibat dalam perilaku negatif, termasuk kenakalan remaja," ungkapnya.
BACA JUGA:KAI Munta Maaf: Jadwal Kereta Cirebon Terganggu Banjir Grobogan, Rute Surabaya Jakarta
Kenakalan remaja, seperti pergaulan bebas, tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan pelanggaran hukum lainnya, menjadi masalah serius yang berdampak buruk pada masa depan generasi muda dan masyarakat.
Berdasarkan data dari berbagai penelitian, kata Bunga tingginya angka kenakalan remaja seringkali disebabkan oleh pengaruh lingkungan, keluarga yang kurang harmonis, lemahnya kontrol diri, serta kurangnya pemahaman akan risiko perilaku negatif tersebut.
Lingkungan sekolah, khususnya di tingkat SMA, menjadi tempat strategis untuk memberikan edukasi dan pembinaan. Remaja SMA berada pada usia kritis dalam menentukan arah hidup mereka. Oleh karena itu, pencegahan kenakalan pada remaja memerlukan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari orang tua, guru, dan sekolah, hingga pemerintah dan aparat kepolisian.
“Setiap pihak memiliki tanggung jawab dan kontribusi penting dalam membentuk lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk tumbuh dan belajar tanpa kekerasan, demi menciptakan generasi muda yang berkualitas," ungkapnya.
BACA JUGA:Komisi II DPRD Optimis Target Swasembada Pangan 2028 Terwujud
Adapun dalam kegiatan ini, lanjutnya, diikuti sebanyak 60 peserta yang merupakan perwakilan dari siswa kelas X di SMA Negeri 7 Kota Cirebon. Mereka memadati Ruang Laboratorium Fisika, yang menjadi venue kegiatan penyuluhan tentang dampak negatif dari kenakalan remaja. "Alhamdulillah, kami melihat bahwa siswa yang hadir saat itu sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut dari awal hingga akhir," ujarnya.
Lebih lanjut, Bunga menjelaskan bahwa salah satu rangkaian kegiatan tersebut, juga diisi dengan mengadakan Pre-Test dan Post-Test seputar kenakalan remaja. Tes ini, katanya diselenggarakan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang kenakalan remaja.
“Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perubahan pengetahuan dari peserta, sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Hal ini mengikuti kaidah pengukuran pengetahuan yang berlaku," jelasnya.
Adapun siswa yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut adalah siswa kelas X. Bunga menjelaskan bahwa pemilihan target peserta dilakukan ternyata bukan tanpa alasan. Sebab, siswa kelas X tengah memasuki masa transisi, dari jenjang SMP ke SMA, sehingga banyak hal yang harus mereka ketahui tentang kenakalan remaja agar kelak mereka bisa menghindarinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: