10 Kutipan Zeno dari Citium Pendiri Stoikisme, Cocok Jadi Panduan Hidup Tenang Bahagia

Minggu 08-12-2024,17:00 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Stilpo dan Diodorus Cronus (Megarianisme): Menanamkan pemikiran logika dan kebajikan.

Platonisme: Zeno juga mempelajari filsafat dari akademi Plato, yang berfokus pada dunia ide dan kebajikan.

2. Mendirikan Stoikisme

Sekitar tahun 300 SM, Zeno mendirikan sekolah filsafatnya sendiri di Stoa Poikile (beranda yang dihias) di Athena. Dari tempat inilah istilah "Stoikisme" berasal.

Ajaran Filsafat Zeno

Zeno mengembangkan filsafat yang menekankan kehidupan berdasarkan kebajikan dan keselarasan dengan alam. Beberapa ide utamanya:

Kebajikan adalah segalanya: Kebahagiaan sejati hanya dapat dicapai dengan hidup sesuai kebajikan.

Kendalikan apa yang bisa dikendalikan: Jangan terganggu oleh hal-hal di luar kendali Anda.

Rasionalitas sebagai panduan: Gunakan akal untuk memahami dunia dan menjalani hidup yang baik.

Ajarannya menekankan pentingnya mengendalikan emosi, menerima takdir (amor fati), dan menjalani hidup sederhana sesuai dengan alam.

Kematian dan Warisan

Zeno hidup sederhana hingga akhir hayatnya. Menurut legenda, ia meninggal dengan tenang pada usia sekitar 72 tahun. Ia dikatakan telah berterima kasih kepada para dewa atas hidup yang panjang dan bermakna.

Warisan Zeno terus hidup melalui karya murid-muridnya, seperti Cleanthes dan Chrysippus, yang membantu menyempurnakan dan menyebarkan ajaran Stoikisme.

Filosofi ini kemudian berkembang dan bertahan hingga zaman Romawi melalui tokoh-tokoh seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius, dan tetap relevan hingga hari ini.

Zeno dikenang sebagai sosok yang menempatkan kebajikan dan akal budi di atas segalanya, menciptakan panduan hidup yang tak lekang oleh waktu.

Kategori :