Ok
Daya Motor

Larangan Study Tour Dedi Mulyadi untuk Melindungi Guru dan Kepala Sekolah, Begini Sudut Pandang Ambar Tri

Larangan Study Tour Dedi Mulyadi untuk Melindungi Guru dan Kepala Sekolah, Begini Sudut Pandang Ambar Tri

Kepala KCD Pendidikan Wilayah X Jabar, H Ambar Triwidodo.-Dedi Hariyadi-Radarcirebon.com

Lewat study tour, lanjut dia, para siswa bisa merasakan langsung proses belajar dari pengalaman langsung yang dikenal dengan istilah experential learning. 

"Jadi merasakan langsung bagaimana hal-hal yang mereka pelajari di kelas pakai buku atau bahkan pakai YouTube. Itu kan beda dengan misalnya anak yang enggak pernah lihat Monas datang ke Monas naik ke atas itu akan punya rasa yang berbeda jadi itu yang disebut sebagai field trip atau karya wisata," jelasnya. 

"Nah problemnya di Indonesia kenapa sering menjadi keluhan masyarakat, karena sepertinya ke komersialnya daripada urusan pendidikannya," imbuhnya.

Indra menambahkan, bahwa study tour, seperti juga dengan banyaknya kegiatan lain yang dilaksanakan di sekolah, biasanya dilakukan untuk mendapatkan uang tambahan.

"Yang namanya bantuan itu di Indonesia dipaksa untuk menjadi biaya, jadi kan kurang."

"Nah banyak sekolah-sekolah ini berupaya untuk kreatif, ya kan bikin kegiatan-kegiatan yang akhirnya memberatkan orang tua," tuturnya. 

"Dari mulai jualan seragam terus ada seperti study tour ada perpisahan, ada beli toga, segala macam.

"Yang selalu alasannya kalau kita enggak gini (biaya tambahan ke orang tua siswa) kita gimana nutupin biaya ini, biaya itu," tambah Indra, lagi. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait