Tak Jadi Gaptek, Rejeki Mulus
Ia yang awalnya merasa kesulitan memenuhi kebutuhan pokok lantaran larangan keluar rumah. Kini tak jadi halangan berkat kecanggihan teknologi dan para dermawan.
\"Awalnya ada yang menghubungi, salah satu teman saya via WhatsApp, katanya suruh menghubungi. Nanti kalau rezeki ada yang akan kirim makanan seperti bubur Mas Rudi,”ujarnya.
Dikatakannya, ada saja yang mengirim makanan dan vitamin secara cuma-cuma. Bantuan itu membuatnya bisa melalui masa isoman dengan nyaman, di saat dia dan istrinya tidak mendapat bantuan dari warga sekitar rumahnya.
\"Kalau dibilang membutuhkan, ya membutuhkan. Karena kan dari puskesmas itu cuma dikasih vitamin, dan setelah saya diperpanjang isolasi mandiri juga nggak dikasih vitamin lagi,”akunya.
Meski begitu, Sepdiyono mengaku tak memanfaatkan situasi. “Kala itu masa sulit, tak ada niatan untuk memanfaatkan situasi,”katanya.
Sementara, VP Strategic Regional Gojek Central & West Java, Anandita Danaatmadja mengatakan, jumlah UMKM sektor makanan selama pandemik angkanya memang meningkat. Ini tidak terlepas dari banyaknya orang terkena PHK atau belum dapat pekerjaan, kemudian beralih menjadi penjual makanan secara daring. Gojek mencatat selama pandemik jumlah UMKM yang bergabung dengan GoFood tumbuh 80 persen menjadi 900 ribu dari tahun sebelumnya 500 ribu.
\"Tren sekarang banyak kena PHK kemudian beralih menjadi wirausaha paling memungkinkan. Mereka tidak punya tempat jadi mulai berjualan dari rumah,\"kata Anandita.
Peningkatan mitra UMKM ini diprediksi paling banyak memang rumahan dan berada di gang atau jalan kecil. Kemudahan akses internet membuat masyarakat lebih gampang menjual barang atau makanan tanpa harus memiliki tempat besar.
Sebagai platfom digital dalam penjualan makanan, lanjut Anandita, Gojek tidak pernah mempermasalahkan pelaku usaha itu berjualan di tempat besar atau kecil. Pembinaan kepada UMKM dilakukan sama, agar usaha mereka bisa terus berkembang.
Sementara itu, VP Coorporate Affairs Transport and Logistic Gojek, Teuku Parvinanda menuturkan, penggunaan GoSend untuk mengirim berbagai barang angkanya naik 40 persen pada Juni dan Juli 2021. Kenaikan tersebut tidak terlepas dari kemudahan layanan GoSend di mana pelanggan bisa mengirim barang sehari sampai.
\"Termasuk menjadi pilihan e-commerce karena aman, murah, dan cepat. Harga boleh hemat tapi tidak mengurangi kecepatan pengiriman barang,\"ucap Teuku.
Pemanfaatan GoSend oleh mitra UMKM Gojek pun bertambah dua kali lipat. Keberadaan GoLogistic yang di dalamnya terdapat Gosend hadir secara komprehensif membantu UMKM dan bisnis lokal tetap tangguh di tengah pagebluk Covid-19.
\"Kami optimistis berbagai layanan yang dimiliki Gojek bisa memberikan manfaat bagi masyarakat untuk bangkit bersama di tengah pandemik,\"kata dia.
Diketahui, selama pandemi, kemitraan UMKM dengan Gojek menjadi penopang kebutuhan ekonomi yang terus meningkat. Mayoritas mitra (GoRide sebanyak 82%, GoCar 72%, GoSend 83%, GoKilat 68%, GoFood 89%). (via).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: