Aremania Korban Tendangan Kungfu Menolak Tawaran Jadi TNI, Begini Alasannya

Aremania Korban Tendangan Kungfu Menolak Tawaran Jadi TNI, Begini Alasannya

Pangdam V Brawijaya mengunjungi rumah Rafi, Aremania korban tendangan kungfu. Foto: -@andreli_48 -instagram

Sebagaimana dikabarkan, prajurit TNI yang melakukan kekerasan terhadap supporter di Kanjuruhan tersebut sempat menjadi viral di media sosial.

Jenderal Dudung Abdurachman geram dengan oknum anggota prajurit TNI yang diduga melakukan tindakan kekerasan dalam peristiwa kerusuhan di Kanjuruhan.

Selain itu Dudung berjanji akan memproses secara hukum jika anggota prajurit TNI terbukti melakukan kekerasan.

"Apabila ada anggota TNI AD yang terbukti melakukan tindakan kekerasan akan diproses secara hukum," ucap Dudung dalam keterangan resmi yang disiarkan dalam laman TNI AD, dikutip FIN pada Senin, 3 Oktober 2022.

Selain itu, Dudung bersama keluarga anggota TNI AD menyampaikan duka cita atas tragedi yang menyebabkan lebih ratusan orang meninggal dunia.

Ia prihatin atas musibah yang menimpa dunia sepak bola tanah air. Dudung mendoakan agar para keluarga korban diberikan ketabahan.

"Bagi masyarakat yang terluka dan menjalani perawatan, semoga segera diberikan kesembuhan," ungkapnya.

Detik-detik Tragedi di Kanjuruhan Malang

Ratusan korban jiwa akibat tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur diduga karena gas air mata yang ditembakan aparat kepolisian.

Gas air mata ditembakan aparat kepolisian terkait adanya kerusuhan aremania atau suporter Arema FC yang tak terima tim kesayangannya kalah dari Persebaya Surabaya.

Tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) malam, usai pertandingan antara tuan rumah Arema FC yang kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3.

Tragedi diawali suporter Arema FC yang kecewa dengan kekalahan itu melampiaskan dengan turun ke lapangan mengejar pemain dan official.

Kerusuhan tersebut semakin membesar di mana sejumlah "flare" dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: