Jawa Barat Latih Pelaku UMKM dan Petani Ekspor Mandiri

Jawa Barat Latih Pelaku UMKM dan Petani Ekspor Mandiri

Program Kompor diluncurkan dalam sesi Jabar Punya Informasi (Japri) pada rangkaian acara Road to West Java Festival 2023 di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu 8 Oktober 2022.-Biro Adpim Jabar-

"Akan kita bantu yakni administrasi, kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan atau 1A + 4K," tuturnya.

Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat Jafar Ismail menambahkan luas wilayah perkebunan Jawa Barat mencapai 470 hektare, yang mana 89 persen milik rakyat, 11 persen merupakan perkebunan negara, dan sisanya dikelola swasta. 

BACA JUGA:Pamungkas Ambil HP, Berbuat Tak Senonoh di Panggung, Netizen Jijik

Artinya banyak perkebunan dimiliki rakyat  namun di sisi lain produksinya masih perlu ditingkatkan. 

"Bulan lalu sudah ada petani kopi yang dapat ekspor langsung, sebelumnya melalui eksportir. Berarti sudah mulai ada kemampuan UMKM untuk ekspor mandiri," jelasnya.

Namun, kata Jafar, jumlahnya memang masih kecil. Masih banyak petani dan pelaku UMKM yang memerlukan bantuan khususunya pelatihan ekspor. 

Bukan hanya produk perkebunan kopi saja, namun  teh, vanila, kelapa, dan lainnya. Selain itu mereka juga memerlukan pelatihan penanganan hama dan kualitas produknya.

BACA JUGA:Akibat SPBU Meledak, Tiga Tewas dan Puluhan Luka-luka di Irlandia

Sementara itu Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri pada Kementerian Perdagangan RI Syailendra mengatakan selain kontinuitas produksi, UMKM juga sangat membutuhkan kepastian pasar. 

Ada dua hal yang dilakukan pusat untuk memastikan kepastian pasar produk UMKM secara offline.

Pertama, Kemendag RI membina dan melatih bersama dengan pasar pelaku ritel. Pasar modern akan menilai produk UMKM dan jika layak maka bisa masuk dijual di toko ritel.

Kedua mencari offtaker. Misalnya bekerja sama dengan jaringan perhotelan internasional.

BACA JUGA:Prancis Siapkan Dana Rp 1,48 Triliun, Ukraina Kalahkan Rusia

"Untuk Jawa Barat saya sudah tandatangan kerja sama dengan jaringan hotel internasional. Misal menyediakan sandal hotel, tea bag, kebutuhan daging ayam, telur, sayuran dan lainnya langsung ke petani atau UMKM," tuturnya. 

Kemendag juga membantu untuk membuka pasar online bagi UMKM. Memberikan pelatihan penjualan secara online dan bekerja sama dengan market place toko online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase